Pekanbaru (nadariau.com) – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) akan memfokuskan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) angkatan ke-7 tahun 2017 di Kabupaten Siak. Jumlah mahasiswa yang akan turun diperkirakan sekitar 700 orang.
Jika dirinci, mahasiswa KKN sekitar 400 orang dan untuk PMW sekitar 300 orang. Mahasiswa ini akan tersebar di Kecamatan Sungai Apit, Sabak Auh, Bunga Raya, Mempura, Dayun, Lubuk Dalam, Koto Gasib dan Tualang.
Ketua panitia Doni Winarso SKom MKom menjelaskan, sebelumnya UMRI sudah menjalin kerjasama melalui MoU dengan Bupati Kabupaten Siak Syamsuar. Untuk pelaksanaan kegiatan KKN dan PMW.
“Manfaat bagi Kabupaten Siak, mahasiswa dapat mengembangkan, program pemberdayaan keluarga sakinah dan pariwisata untuk mendukung program pemerintah daerah,” kata Doni, Minggu di Kampus II UMRI, Jalan Tuanku Tambusai Ujung, Pekanbaru, Minggu (30/04/2017).
Doni memaparkan, Tanggal 14 Mei, Bupati Siak Syamsuar, akan membuka kegiatan KKN dan PMW di Kampus I UMRI, Jalan KH Ahmad Dahlan. Sementara kegiatan KKN dan PMW dimulai tanggal 10 Juli sampai 21 Agustus nanti.
“Sementara sebagian mahasiswa juga ada KKN dan PMW di wilayah Kota Pekanbaru. Lokasi di wilayah Pekanbaru tersebar di Kecamatan Rumbai Pesisir, Tenayan, Bukit Raya, Tampan, Marpoyan Damai, dan Sail. Jumlahnya hanya sedikit atau sekitar 15 orang dalam satu kelompok,” terang Doni.
Dosen Mentor mahasiswa wirausaha, Jayus MKom mengatakan, untuk program mahasiswa wirausaha, Umri bekerja sama dengan Pegadaian dan Dompet Duafa. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk realisasi dari MoU yang beberapa waktu lalu yang sudah ditandatangai Rektor UMRI.
“Mahasiswa semester 7, yang KKN dan PMW ini, yaitu mahasiswa yang sudah menyelesaikan 100 SKS. Diharapkan, pada praktek lapangan ini, mereka bisa mempraktekkan teori yang selama ini sudah dipelajarinya,” kata Jayus.
Sementara Rektor UMRI Dr H Mubarak MSi menjelaskan, sebelum kegiatan KKN dan PMW, mahasiswa dibekali dengan berbagai rangkaian pembekalan hari ini. Sedangkan tujuan kegiatan KKN dan PMW ada dua, yaitu akademik dan non akademik.
Bidang akademik, bagaimana mahasiswa bisa mengimplementasikan pelajaran yang sudah ada dan didapat dengan ilmu yang dipelajari di kampus dan bisa memperdalam ilmu tersebut. Sementara bidang non akademik, mahasiswa bisa memahami situasi dan kondisi di daerah terutama di Siak yang menjadi fokus utama penyelenggaraan KKN Umri pada tahun ini.
“Jadi mahasiswa diminta berperan penting dan memberikan manfaat diwilayah KKN dan PMW. Baik untuk pengembangan daerah, maupun untuk memperkanalkan UMRI kepada masyarakat luas,” kata Mubarak. (jay)