Pererat Silahturahmi
Pekanbaru (Nadariau.com) – Kapolda Riau, Irjen Pol Drs Zulkarnain, didampingi Wakil Direktur Intelkam AKBP Drs Bambang Darmaji dan Kasubdit Sosial Budaya Dit Intelkam AKBP Fidalmi, mengunjungi kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau, di Jalan KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru, Riau, Kamis (2/2/2017).
Rombongan Kapolda Riau disambut oleh Ketua PWM Riau Drs H Wan Abu Bakar MS MSi dan Sekretaris PWM Riau Drs H Amran Hasan MM. Dalam pertemuan ini juga dihadiri Prof Dr Sudirman, M Johan MA, Abunawas SAg MM, Ir Yusman Yusuf MT, Drs Irman Majid MA, serta Zulfadil SE. Kemudian turut hadir Wakil Rektor (Warek) 1 UMRI, dr Taswin Yacob SpS dan WR 3, Baidarus MM MAg serta ketua PW Pemuda Muhammadiyah Riau Jon Hendri Hasan SH.
Tujuannya kedatangan Jenderal Bintang Dua tersebut yaitu dalam rangka mempererat silaturahmi dengan masyarakat. Supaya jajaran Polda Riau bisa menjadi polisi Rahmatan lil ‘alamiin. Sementara Muhammadiyah adalah salah satu Organisasi Masyarakat (ormas) yang telah banyak memberikan kontribusi positif untuk negara.
Kapolda memaparkan, bahwa melihat kondisi kekinian yang terjadi dalam skala nasional diharapkan hubungan silaturrahmi kepolisian dengan Muhammadiyah tidak merenggang. Dengan struktur PWM Riau sampai pada tingkatan cabang dan ranting dapat membantu tugas-tugasnya turut mensosialisasikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
Bahkan untuk lebih terjalinnya hubungan baik, Kapolda menyatakan siap untuk membuat nota kesepahaman (MoU) pihak UMRI. Kerjasama ini bukan saja dalam hal pelaksanaan Kuliah Umum, tetapi juga untuk sosialisasi program Pemolisian Masyarakat. Selain itu dapat pula terlaksananya kesempatan kuliah untuk para penyidik yang belum sarjana dalam bidang hukum atau bidang lainnya.
“Muhammadiyah adalah salah satu stakeholder kepolisian. Kontribusinya diberikan sejak awal kemerdekaan Indonesia melalui para tokohnya. Termasuk di Provinsi Riau peran Muhammadiyah untuk membantu menjaga Keamanan, Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) begitu besar,” kata Zulkarnain dalam forum dialognya bersama PWM Riau.
Sementara ketua PWM Riau Drs H Wan Abu Bakar mengaku merasa senang atas kedatangan Kapolda beserta jajaran ke PWM. Dalam kesempatan itu Wan memaparkan bahwa Muhammadiyah Riau lahir pada tahun 1912 jauh sebelum Indonesia merdeka dan mengamini kiprah para tokohnya dalam perumusan Pancasila dan UUD 1945 di era awal kemerdekaan Indonesia.
Sedangkan jajaran kepengurusan PWM Riau terdiri dari tiga belas orang yang berasal dari berbagai macam latar belakang. Diantaranya Dosen, Pengusaha dan Praktisi. Disinilah pusat semua kegiatan Muhammadiyah di Riau, sekaligus komplek Gedung Kampus I Universitas Muhammadiyah Riau.
Untuk perkembangan Muhammadiyah di Riau, Wan mengatakan PWM memiliki beberapa amal usaha. Diantaranya dua Peguruan Tinggi yaitu UMRI dan STKIP Aisyiyah, puluhan Sekolalah Menengah Atas (SLTA), SLTP, SD hingga Taman Kanak-kanak.
Mencermati polemik pada skala nasional terjadi hari ini, hendaknya kelompok-kelompok masyarakat dapat memposisikan dirinya masing-masing dengan tidak mengomentari sesuatu yang bukan menjadi bagiannya. Masalah cara berkomunikasi tidak baik diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi semua masyarakat untuk tidak menirunya.
“Selanjutnya berkaitan dengan perkembangan yang terjadi saat ini dalam skala nasional, kami akan mengikuti himbauan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Meskipun demikian kami siap bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk menjaga Kamtibmas di Provinsi Riau. Kemudian UMRI juga siap menjalin kerjasama dalam hal pembinaan mahasiswa dan pelaksanaan Kuliah Umum untuk polisi,” tegas Wan. (jay)