Pekanbaru (Nadariau.com) – Bhayangkari Ranting Tenayan Raya bekerja sama dengan Universitas Prima Indonesia (UNPRI) melaksanakan kegiatan pemeriksaan HPV DNA gratis sebagai upaya pencegahan dini kanker serviks bagi kaum perempuan, Rabu (17/12/2025).
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB ini berlangsung di Kampus Universitas Prima Indonesia (UNPRI), Jalan H. Imam Munandar, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru. Sekitar 200 peserta antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan tersebut.
Hadir dalam kegiatan ini Direktur UNPRI Dr. Salman Faris, S.Si., MM, Ketua Bhayangkari Ranting Tenayan Raya Ny. Ria Didi Antoni, Bhabinkamtibmas Tangkerang Timur Aiptu S. Bagus Kuncoro, jajaran Bhayangkari Tenayan Raya, serta para peserta pemeriksaan.
Rangkaian kegiatan diawali dengan sambutan Direktur UNPRI yang menegaskan komitmen kampus dalam mendukung program kesehatan masyarakat, khususnya pencegahan kanker serviks melalui deteksi dini.
Sementara itu, Ketua Bhayangkari Ranting Tenayan Raya Ny. Ria Didi Antoni mengajak para ibu untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi. Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Bhayangkari bersama UNPRI dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi perempuan, khususnya di wilayah hukum Polsek Tenayan Raya.
“Hasil pemeriksaan HPV DNA akan diketahui setelah tujuh hari kerja. Dengan pemeriksaan ini, diharapkan para peserta dapat mengetahui kondisi kesehatannya sejak dini sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat,” kata Ria Didi Antoni.
Setelah melalui proses pendaftaran, para peserta menjalani pemeriksaan HPV DNA dengan pengambilan sampel sel dari leher rahim (serviks). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi materi genetik virus Human Papillomavirus (HPV) berisiko tinggi yang dapat memicu kanker serviks. Kegiatan kemudian ditutup dengan pembagian paket sembako kepada para peserta.
Diketahui, pemeriksaan HPV DNA memiliki tujuan yang sama dengan pap smear, yakni mendeteksi kanker serviks sejak dini. Namun, metode ini lebih spesifik dalam mendeteksi infeksi HPV risiko tinggi dan tidak digunakan untuk mendiagnosis gangguan akibat HPV risiko rendah seperti kutil kelamin. Oleh karena itu, pemeriksaan HPV DNA kerap dikombinasikan dengan pap smear guna memperoleh hasil yang lebih optimal.
Melalui kegiatan ini, Bhayangkari Ranting Tenayan Raya bersama Universitas Prima Indonesia berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya kaum perempuan, akan pentingnya deteksi dini kanker serviks demi mewujudkan keluarga yang sehat dan berkualitas.(sony)


