Pekanbaru (nadariau.com) – Pembangunan lembaga permasyarakatan (lapas ) kelas llA Bagansiapiapi yang dikerjakan oleh CV Cahaya Nusantara Sukses selaku rekanan dengan anggaran mencapai Rp48 miliar lebih diduga tidak sesuai spek.
Hal tersebut diungkapkan Akas Virmandi selaku Presiden Himpunan pelajar mahasiswa Rokan Hilir (Hipemarohi)
Menurut Akas, berdasarkan investigasi tim Hipemarohi di lapangan dalam pembangunan lapas kelas IIA Bagansiapiapi yang terletak di jalan lintas Sumatra, Kecamatan Tanah Putih, diduga pembesian pondasi ada permainan rekanan untuk meraup keuntungan yang besar tanpa melihat kualitas pekerjaan
Lanjut Akas, untuk pondasi dalam pembesian diduga sengaja dikurangi dari jumlah yang di tentukan oleh spek dalam RAB dan rekanan diduga sengaja mengurangi 4 batang besi di setiap pondasinya. Namun agar terlihat sesuai spek rekanan diduga memanipulasinya dengan cara menambahkan 4 batang besi dengan panjang 1,5 M di ujung pekerjaan sehingga jika di-cor maka akan terlihat jumlah besi sesuai dengan spek.
“Melihat kinerja rekanan yang diduga berani memanipulasi pondasi bangunan tersebut kami juga meragukan mutu beton yang di gunakan apakah telah sesuai spek, sehingga beton yang digunakan layak diuji agar tidak ada dugaan manipulasi seperti pembesian untuk pondasi,” ungkap Akas.
Akas melihat kondisi proyek lapas kelas IIA diduga tidak sesuai spek dan terkesan asal jadi. Lemahnya pengawasan diduga menjadi salah satu penyebabnya mengingat tidak ada nama konsultan pengawas dicantumkan di plank proyek. Begitupun dengan PPTK yang diduga juga tidak pernah turun ke lapangan. Mungkin mereka hanya merima foto dari rekanan sehingga rekanan diduga berani memanipulasi pondasi.
padahal pondasi itu sangat penting dalam sebuah konstruksi, jika bangunan mau tahan lama pondasinya harus baik dan benar sehingga bangunan itu menjadi kokoh namun ini justru pondasi diduga manipulasi sehingga kualitas bangunan itu patut dipertanyakan, ujarnya.
“Kami dari Hipemarohi mendesak kanwil Ditjenpas Riau untuk turun mengecek kualitas bangunan itu baik dari segi besi pondasi maupun mutu beton karena lapas Bagansiapiapi ini nanti bakal digunakan untuk membina masyarakat Rohil yang menjalani masa tahanan sehingga sebelum digunakan harus dipastikan bangunan itu sesuai spek sehingga bangunan benar-benar kuat dan kokoh sehingga warga
binaan yang menjalani masa tahanan itu benar- benar nyaman tidak ada keraguan terhadap kualitas bangunan lapas.”
Jika terjadi hal yang tidak diinginkan terkait bangunan itu tentu warga Rohil juga yang bakal jadi korban karena warga binaan itu dipastikan didominasi warga Rohil, sehingga kesesuaian spek ini harus dipastikan oleh kanwil Ditjen pas Riau sebelum bangunan digunakan. Namun jika tidak ada perbaikan terkait pondasi dan uji mutu beton kami pasti akan menyuarakan ini di kanwil pemasyarakatan Riau dan Kejati Riau.
Sementara saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Bayu selaku kepala proyek yang diduga dari CV Cahaya Nusantara Sukses belum ada jawaban hingga saat ini.
Namun saat dikonfirmasi Kanwil Ditjen Pas Riau Maizar melalui pesan WhatsApp terkait adanya dugaan pengerjaan lapas Bagansiapiapi tidak sesuai spek beliau mengatakan terimakasih, informasinya nanti kita cek dan pelajari dulu karena kita ada pendampingan PU dan BPKP, ujarnya. (tim)


