Jumat, Desember 5, 2025
BerandaHeadlinePetani di Inhu Selamat Usai Duel dengan 3 Harimau

Petani di Inhu Selamat Usai Duel dengan 3 Harimau

Inhu (Nadariau.com) – Peristiwa mencekam terjadi di pedalaman Riau. Seorang petani damar bernama Butet alias Bantet (58), warga Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), harus berjuang antara hidup dan mati setelah diserang tiga ekor harimau sumatera saat bekerja di hutan.

Kejadian itu berlangsung pada Senin (20/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, di kawasan hutan sekitar Sungai Balam. Saat itu, Butet sedang mengumpulkan getah damar seperti biasanya, hingga ia mendengar auman harimau tak jauh dari tempatnya bekerja.

Meski sempat merasa cemas, pria paruh baya itu tetap melanjutkan aktivitasnya. Namun tak lama kemudian, tiga ekor harimau sumatera muncul dari semak belukar dan langsung menyerangnya secara bergantian.

“Korban diserang saat sedang bekerja mencari damar. Harimau pertama menerkam kaki kirinya, sementara yang lain menggigit lutut kanan,” ungkap Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar, Rabu (22/10).

Dalam kondisi panik dan terluka, Butet berjuang sekuat tenaga. Ia menendang salah satu harimau dan memukul lainnya dengan tangan kosong. Pertarungan sengit itu berlangsung beberapa menit hingga akhirnya ketiga harimau tersebut mundur dan meninggalkan lokasi.

“Korban berhasil selamat setelah melawan dengan tangan kosong. Ia mengalami luka cakaran di kaki kiri dan luka gigitan di lutut kanan,” jelas Kapolres.

Berlumuran darah dan nyaris tak sanggup berjalan, Butet kemudian menyusuri hutan sejauh 45 menit menuju pondok tempatnya biasa beristirahat. Dari sana, ia meminta bantuan warga yang langsung mengevakuasinya ke Dusun Lemang menggunakan perahu.

Selanjutnya, korban dilarikan ke Puskesmas Batang Gansal sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Pihak kepolisian telah melaporkan insiden ini ke Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) karena lokasi kejadian berbatasan langsung dengan wilayah konservasi satwa tersebut.

“Kasus ini sudah kami laporkan ke pihak TNBT untuk penanganan lanjutan, karena menyangkut konflik satwa liar dengan manusia,” tutur AKBP Fahrian.(sony)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer