Sabtu, Desember 6, 2025
BerandaIndeksEkonomiMBG melalui KMP

MBG melalui KMP

OLEH: Gunawan Sumodiningrat, Guru Besar FEB Universitas Gadjah Mada

MBG atau Makan Bergizi Gratis mendapat perhatian luar biasa akhir-akhir ini. Namun sayangnya ribuan siswa penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaporkan keracunan. Penyebabnya -menurut Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKB)- disinyalir karena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah tidak memenuhi standar kebersihan minimum. Mulai dari proses penyiapan makanan sampai jeda distribusi kelewat panjang. Kemudian tidak tersedia data publik mengenai vendor MBG, hasil audit dapur, atau uji laboratorium makanan.

Pemerintah atas nama Badan Gizi Nasional (BGN) juga telah meminta maaf. Itu langkah yang baik, namun tidak cukup. Necessary but not sufficient. Aspek perlindungan anak, terlebih keresahan orang tua mesti dijawab. Jajaran pemerintah harus menerjemahkan dengan benar konsep peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ekonomi dari Presiden Prabowo Subianto. Hemat saya, solusinya sudah ada dan eksis. Yakni memberdayakan masyarakat kecil, daerah, desa, melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Sebelum sampai ke sana, koperasi harus dipahami dulu sebagai ideologi bangsa.

Koperasi Memayungi Masyarakat

Indonesia terdiri dari ribuan desa yang tersebar di seluruh wilayah, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Namun, banyak desa yang masih menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Untuk mengatasi tantangan ini, Koperasi Merah Putih -atau KMP– yang diluncurkan bersamaan program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi momentum melaksanakan pembangunan yang benar yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMdes)  sebagai holding UMKM Desa agar cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum semakin nyata dapat terwujud.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga desa dengan menyediakan MBG dan meningkatkan pendapatan warga desa melalui pengembangan UMKM. Dengan demikian, warga desa dapat memiliki akses yang lebih baik ke makanan bergizi dan memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Tahapan Penting

Langkah pertama dalam menjaga program ini adalah perencanaan dan pengorganisasian. Koperasi Merah Putih bekerja sama dengan warga desa dan stakeholder untuk mengidentifikasi potensi desa dan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, program dapat tepat sasaran. Setelah itu, pembangunan infrastruktur. Koperasi Merah Putih membangun infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air, serta mengembangkan sistem informasi dan komunikasi. Fasilitas pendukung seperti pasar, gudang, dan tempat pelatihan juga dibangun untuk mendukung pengembangan UMKM.

Koperasi Merah Putih juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga desa untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan. Jaringan pemasaran dan distribusi juga dikembangkan untuk produk UMKM.

Koperasi Merah Putih juga mengembangkan kelembagaan desa yang efektif dan efisien, menguatkan peran koperasi dan lembaga keuangan desa. Sistem pengawasan dan evaluasi juga dikembangkan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Kemudian, meningkatkan kemampuan dan keterampilan warga desa. Program kesehatan dan kesejahteraan juga dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup warga desa.

Tak kalah penting, Koperasi Merah Putih mengembangkan jaringan dan kemitraan dengan stakeholder luar untuk meningkatkan akses pasar dan sumber daya. Kerja sama dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil juga dikembangkan untuk meningkatkan dukungan dan sumber daya.

MBG Dikelola Koperasi

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tan hamma dharmma mangrova menjadi identitas serta semangat gotong royong dan persatuan dalam membangun Indonesia dari desa dengan ekonomi kreatif berbasis Pancasila. Semboyan ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam mencapai tujuan bersama.

Dengan demikian, Koperasi Merah Putih dapat menjadi wadah pelaksanaan program MBG melalui BUMdes sebagai holding UMKM Desa untuk meningkatkan kualitas hidup warga desa. Segala kekurangan MBG bisa dijawab oleh Koperasi Merah Putih melalui sistem evaluasi dan pengawasan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Semua itu agar Indonesia semakin kuat, sehat, bahagia, dan sejahtera.

PENULIS adalah Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Jabatan di pemerintahan yang pernah disandang adalah Sekretaris Komite Penanggulangan Kemiskinan (2001-2005), dan Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos (2006-2009). Beliau juga mantan Deputi Kepala Bappenas, Deputi Sekretariat Wapres, dan Staf Khusus Mensos (2019). Alumni Fakultas Ekonomi UGM dan Alumni Lemhannas 2002, KSAX, Lembaga Ketahanan Nasional.

gambar dan foto Prof Gunawan Sumodiningrat dari liputan6(dot)com serta dari Iyuk Wahyudi. Lokasi: Desa Sardonoharjo, kecamatan Ngaglik, Sleman, DIY. Penyunting: Aan/ YAA

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer