Jumat, Desember 5, 2025
BerandaHeadlineGajah Tari Mati, Kapolda Riau Sampaikan Duka Mendalam

Gajah Tari Mati, Kapolda Riau Sampaikan Duka Mendalam

Pekanbaru (Nadariau.com) – Kabar duka menyelimuti Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Rabu (10/09/2025). Seekor gajah betina bernama Tari Kalista Lestari, yang selama ini menjadi ikon pelestarian satwa liar di Riau, ditemukan mati mendadak.

Kepergian Tari bukan hanya meninggalkan kesedihan bagi pengelola TNTN, tetapi juga menyentuh hati banyak pihak. Salah satunya Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, yang dikenal sebagai orang tua angkat dari gajah Tari.

Dengan nada haru, Irjen Herry menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam. Menurutnya, Tari bukan sekadar satwa, melainkan simbol keseimbangan alam Tesso Nilo yang terus terdesak pembangunan.

“Hari ini, dengan hati yang berat namun penuh keikhlasan, saya sampaikan bahwa putri angkat kami, Gajah Tari Kalista Lestari, telah kembali ke pangkuan alam semesta. Tari bukan sekadar gajah, ia adalah simbol keseimbangan alam yang semakin rapuh,” kata Kapolda.

Irjen Herry menegaskan, kepergian Tari harus menjadi pengingat penting bagi seluruh masyarakat untuk menjaga keharmonisan dengan alam. Ia menilai kematian Tari bukanlah akhir, melainkan transformasi yang akan terus menginspirasi perjuangan pelestarian lingkungan.

“Jiwa Tari kini menyatu dengan semesta, menjadi energi yang akan terus menginspirasi kita untuk menjaga kelestarian hutan dan satwa liar yang semakin terancam,” tambahnya.

Saat ini, tim dokter hewan tengah melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab kematian Tari. Kapolda meminta semua pihak menerima hasilnya dengan lapang dada, serta menjadikan tragedi ini sebagai pelajaran berharga dalam memperkuat perlindungan satwa.

Sebagai orang tua angkat, Irjen Herry berjanji akan tetap menjaga Domang, gajah sahabat Tari yang masih berada di TNTN, sekaligus memperkuat komitmen “Green Policing” sebagai wujud nyata kepolisian dalam menjaga kelestarian hutan.

“Kepada masyarakat Riau, mari kita jadikan kepergian Tari sebagai momentum memperkuat komitmen menjaga keseimbangan alam. Selamat jalan, Tari. Engkau bukan hanya warga kehormatan Riau, tapi juga putri kebanggaan yang telah mengajarkan kita arti keseimbangan dan kelestarian,” tutup Kapolda.

Seperti diketahui, kabar duka datang dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Seekor anak gajah bernama Tari, yang dikenal sebagai adik angkat gajah Domang, ditemukan mati, pada Rabu (10/9/2025) pagi.

Kepala Balai TNTN, Heru Sumantoro, membenarkan peristiwa tersebut.

Ia menyebutkan bahwa Tari ditemukan sudah tidak bernyawa saat mahout melakukan pengecekan rutin di lapangan.

“Pagi tadi waktu mahout mau cek ke lapangan ternyata Tari sudah mati. Padahal semalam masih terlihat baik-baik saja,” katanya.

Untuk memastikan penyebab kematian, tim langsung melakukan nekropsi atau bedah bangkai.

Sampel organ tubuh Tari juga akan dibawa ke laboratorium di Bogor untuk diteliti lebih lanjut, apakah kematian disebabkan oleh virus, penyakit, atau faktor lain.

“Gajah ini kadang memang seperti itu, tampak sehat tapi bisa mendadak mati. Karena itu penyebab pastinya masih didalami,” tambah Heru.

Kematian Tari menjadi kehilangan besar bagi jajaran TNTN dan para mahout. Kehadirannya selama ini menjadi bagian penting dalam perawatan serta upaya konservasi gajah Sumatera di Tesso Nilo.(sony)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer