Jumat, Juni 13, 2025
BerandaHeadlinePolda Riau Ringkus 169 Tersangka Premanisme, 6 Diantaranya Wanita

Polda Riau Ringkus 169 Tersangka Premanisme, 6 Diantaranya Wanita

Pekanbaru (Nadariau.com) – Polda Riau beserta jajaran berhasil mengamankan sebanyak 169 tersangka dalam operasi penindakan terhadap aksi premanisme yang digelar sejak 1 hingga 14 Mei 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6 diantaranya wanita.

Dimana ke 6 wanita tersebut terlibat berbagai kasus premanisme yang ditangani oleh Polres serta Polresta Jajaran Polda Riau.

Wakapolda Riau, Brigjen Pol Yossy Kusumo menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang sekecil apa pun bagi aksi premanisme di wilayah hukum Polda Riau.

“Kami tegaskan, tidak ada tempat bagi aksi premanisme dalam bentuk apa pun di Riau. Penegakan hukum akan terus kami lakukan, termasuk terhadap kelompok atau organisasi masyarakat yang bertindak seperti preman,” tegas Wakapolda dalam keterangan pers di Mapolda Riau, Kamis (15/05/2025).

Sementara itu Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, menjelaskan bahwa para tersangka terdiri dari 163 laki-laki dan 6 perempuan.

Sebanyak 13 tersangka merupakan anak-anak yang kini sedang dalam proses diversi sesuai ketentuan hukum perlindungan anak.

“Mereka rata-rata masih duduk di bangku SMA dan SMK. Selain itu, ada juga 49 orang berusia 18–25 tahun, 106 orang berusia 25–55 tahun, dan 4 orang berusia di atas 55 tahun,” ungkap Asep Darmawan.

Jenis kasus yang diungkap meliputi pencurian dengan pemberatan, penganiayaan, curanmor, kepemilikan senjata tajam, pemerasan, pengancaman, hingga pungutan liar.

Banyak dari pelaku yang merupakan anggota geng motor yang bergerombol, lalu menyerang korban menggunakan senjata tajam seperti samurai dan pisau.

“Mereka mencari korban secara acak, kemudian melakukan pembacokan, merampas barang-barang berharga seperti handphone, kamera, hingga kendaraan korban. Beberapa korban bahkan masih dirawat di rumah sakit akibat luka serius,” terang Kombes Asep.

Selain kasus utama terkait premanisme, dalam operasi ini juga terungkap beberapa kasus tambahan seperti penyalahgunaan narkotika dan penggelapan.

Beberapa tersangka ditangkap saat pesta narkoba usai melakukan kejahatan.

Kombes Asep menambahkan bahwa pihaknya akan terus menggencarkan operasi penyakit masyarakat demi menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.

“Operasi ini bukan hanya bentuk penegakan hukum, tapi juga upaya perlindungan kepada masyarakat. Kami harap masyarakat ikut berperan aktif melaporkan jika menemukan tindakan premanisme di lingkungannya,” sambung Kombes Asep.(sony)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer