Pekanbaru (Nadariau.com) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan menggratiskan seragam sekolah kepada siswa miskin. Tujuannya yaitu untuk meminimalisir angka putus sekolah.
“Kita terus berupaya meminimalisir angka putus sekolah di Provinsi Riau. Salah satunya dengan pemberian seragam gratis kepada peserta didik baru secepatnya,” kata Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, saat berkunjung ke Dinas Pendidikan Riau, Kamis (6/3/2025).
Dikatakannya, proses pemberian seragam gratis ini akan disimulasikan bertahap tahun ini. Ia berharap, tahun depan sudah wajib terlaksana secara penuh untuk sekolah di Riau.
“Untuk mengurangi beban, kita tidak wajibkan biaya seragam sekolah siswa baru kepada orang tua,” ucap Gubri di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Riau, saat melakukan kunjungan kerja.
Gubri lanjutkan, dia ingin orang tua murid tidak harus mengeluarkan biaya yang besar untuk pendidikan anaknya. Ia berharap, sekolah di Riau nantinya terjangkau tanpa menurunkan kualitas pendidikannya.
“Makanya saya butuh gambaran bagaimana daya tampung sekolah. Karena kadang ada satu sekolah yang jalan aksesnya saja 20 kilometer, terlalu jauh. Ini menghambat mereka yang tidak punya kendaraan, kalau perlu kita bangun sekolah lagi,” tegasnya.
Untuk anggarannya, Gubri katakan semua akan diformulasikan nanti. Menurutnya, dana yang keluar untuk kegiatan yang tidak terlalu membuahkan hasil lebih baik dialokasikan untuk pembuatan seragam gratis tersebut.
“Harus dihitung benar, kalau dananya bisa untuk empat stel seragam, buatkan. Kalau tidak bisa, 1 satu stel dulu. Kalau bisa dua, ya kita buat dua stel,” lanjutnya.
Selain seragam gratis, Gubri berencana akan membuat Meeting Forum untuk anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal itu guna menyiapkan tenaga didik dari SMK ke dunia kerja.
“Saya ingin anak didik SMK ini siap pakai. Jadi dunia usaha butuhnya apa, SMK kita siapkan,” tutupnya.
Sebab, salah satu dari masalah yang ingin dituntaskan adalah angka putus sekolah. Gubri ingin segera membuat angka tersebut menjadi sangat minim.
“Saya ingin menekan angka putus sekolah. Bagaimana caranya agar angka putus sekolah turun. Upayanya apa dan mencari akar permasalahannya. Apakah uangnya tidak ada ataukah jaraknya jauh?” ujar Gubri di ruang rapat Dinas Pendidikan Riau.
Gubri inginkan, rencana untuk pendidikan yang lebih baik terlaksana. Bukan hanya sekadar rencana dan wacana saja.
Ditekankannya, semua jajaran yang terlibat harus bekerja semaksimal mungkin. Hal itu guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik dengan pendidikan berkualitas.
“Fisik bangunan kantor ini tidak berubah dari dulu, tapi orang-orangnya harus berubah jadi lebih baik. Saya minta semua bekerja semaksimal mungkin,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) SF Hariyanto menambahkan, Dinas Pendidikan tidak seharusnya bekerja sendirian. Kunjungan kerja ini adalah salah satu cara agar masalah pendidikan bisa dicari solusinya.
“Beliau (Gubri) ini kemari ingin tahu apa masalah yang ada di sini, ingin menyikapinya. Tapi penyajiannya tidak lengkap dan tidak sempurna,” ucap Wagubri.
“Nanti kedepan dirapatkan lagi apa yang menjadi permasalahannya, diundang Gubernur dan Wakil Gubernur serta semua pihak yang berkepentingan. Dinas Pendidikan jangan bekerja sendirian,” ungkapnya. (Advetorial)