Jakarta (Nadariau.com) – Presiden RI Prabowo Subianto melantik Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto di Istana Kepresidenan Jakarta. Pelantikan ini serentak bersama gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota seluruh Indonesia masa jabatan tahun 2025-2030, pada Kamis (20/2/2025).
Para gubernur dan wakil gubernur dilantik berlandaskan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres RI) yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Nanik Purwanti. Kedua keputusan yang dibacakan yaitu Keppres RI Nomor 15/P Tahun 2025 dan Nomor 24/P Tahun 2025 tentang Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Masa Jabatan Tahun 2025-2030.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo mengambil sumpah jabatan para kepala daerah yang dilantik.
“Akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur, sebagai wakil gubernur, sebagai bupati, sebagai wakil bupati, sebagai wali kota, sebagai wakil wali kota dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa,” ucap Presiden mendiktekan sumpah jabatan.
Atas pelantikan tersebut, Abdul Wahid dan SF Hariyanto resmi mengemban amanah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, untuk masa lima tahun ke depan. Dalam momen tersebut, Presiden Prabowo melantik 961 kepala daerah beserta wakil, yang terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, dan 85 wakil wali kota.
Abdul Wahid usai dilantik mengatakan bahwa pihaknya akan segera menjalankan program-program prioritas sesuai visi, misi, dan janji kampanye.
“Terimakasih kepada Presiden yang telah melantik kami, saya dan Pak SF Hariyanto resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Kami mengemban amanah masyarakat Riau,” kata Gubri Abdul Wahid.
Ia juga menyampaikan beberapa program 100 hari kinerjanya, diantaranya perbaikan birokrasi, percepatan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), esensi visi dan misi, hingga infrastruktur.
“Program 100 hari kinerja kita yaitu perbaikan birokrasi, percepatan realisasi APBD, esensi visi dan misi yaitu kesejahteraan guru pelajar, saya ingin tahun ini anak-anak tidak lagi putus sekolah, serta infrastruktur menjadi prioritas,” imbuhnya Gubri. (Galeri)







