Selasa, Oktober 8, 2024
BerandaHeadlineMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Gelar Kuliah Umum di UMRI

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Gelar Kuliah Umum di UMRI

Pekanbaru (Nadariau.com) – Bertajuk Pesona Kampus Hijau, Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar kuliah umum dengan menghadirkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, sekaligus melakukan peresmian Ekoriparian UMRI yang disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) serta ribuan mahasiswa Umri yang memadati halaman kampus utama Umri Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru, Riau, pada Senin (30/9/2024) pagi.

Pelaksanaan proyek Ekoriparian Umri ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PHR yang telah berhasil diselesaikan dengan sukses. Sebagai komitmen nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan di Provinsi Riau.

Acara kuliah umum dan peresmian Ekoriparian yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI ini, juga dihadiri Direktur Jenderal serta Sekretaris Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK RI. Selain itu tampak hadir PW Muhammadiyah Riau, Badan Pembina Harian Umri, Rektor bersama civitas akademika dan keluarga besar Umri.

Dalam sambutannya rektor Umri Dr Saidul Amin MA mengatakan, kehadiran menteri sudah lama dinantikan oleh keluarga besar Umri.

“Sebenarnya kedatangan Bu Menteri sudah lama kami nanti-nantikan, bahkan ketika kedatangan yang pertama dulu kita sudah membuat program Kerjasama Muhammadiyah melalui Duta Peduli Lingkungan sehingga kita akan melantik Ketua-ketua Cabang Muhammadiyah se-Riau, yang hadir ketika itu lebih kurang ratusan orang untuk menjadi duta-duta lingkungan di tempat mereka masing-masing,” katanya.

Ia juga berharap dengan hadirnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dapat berdiskusi dan memberikan ilmu bagi mahasiswa baru Umri.

“Kita ingin dengan kehadiran Bu Menteri juga akan ada nantinya miniatur hutan Mangrove dan hutan kota apa lagi Umri berada di tengah-tengah kota dan saat ini kita sudah memiliki lahan seluas tiga hektar yang kita persiapkan untuk itu,” harapnya.

Diketahui Umri telah menerima lebih kurang 2.600 mahasiswa yang 180 orang diantaranya saudara-saudara kita yang bukan beragama Islam dimana Umri menjadi kampus inklusif

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Prof Dr Ir Siti Nurbaya Bakar MSc mengatakan, kedatangannya ke Pekanbaru untuk menjadi pembicara pada acara kuliah umum mahasiswa baru dan meresmikan Ekoriparian di Universitas Muhammadiyah Riau dan Universitas Lancang Kuning.

“Saya hari ini ke Umri untuk dua hal, pertama untuk pengantar kuliah umum bagi mahasiswa baru, saya jelaskan tentang dimensi lingkungan hidup, kedua peresmian Ekoriparian yang bisa kita lihat sangat baik, yang fungsinya banyak hal, edukasi, sosial dan ekonomi, menurut saya sangat ideal karena ada di kampus, kita resmikan untuk di Umri dan Unilak,” katanya.

Manfaat yang dapat diperoleh dari Ekoriparian ini sangat beragam. Pertama, terbentuknya kelembagaan untuk dapat mengelola fasilitas yang terbangun secara mandiri dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Selain itu, fasilitas ini akan menjadi tempat wisata edukasi, sebagai sarana olahraga dan ruang terbuka hijau bagi masyarakat Riau.

Selanjutnya, fasilitas ini dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian sumber mata air di kawasan hutan Unilak serta membantu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Fasilitas yang ada di kawasan ini meliputi kantin dan area untuk UMKM, outdoor amphitheater, taman baca, jogging track, toilet, Biodiversity Online Information System Taman Kehati. Tidak hanya untuk kelestarian lingkungan saja, kehadiran ekoriparian juga akan melibatkan beberapa UMKM dan ekonomi kreatif sekitar untuk memanfaatkan ruang usaha yang ada sebagai salah satu media komunikasi bisnis dan pemasaran produk atau jasa.

Pembangunan Kawasan Ekoriparian juga merupakan bagian dari upaya PHR dalam berkontribusi untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDG’s) Nomor 11, yaitu menyediakan ruang terbuka hijau yang mudah dijangkau oleh semua kalangan, termasuk difabel, serta SDG’s Nomor 15, yaitu melestarikan dan memanfaatkan ekosistem daratan secara berkelanjutan serta melindungi spesies yang terancam punah. (alin)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer