Pekanbaru (Nadariau.com) – Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau menjadi tuan rumah International Conference on Local Wisdom (Incolwis) ke-6. Acara ini diselenggarakan pada 9 hingga 11 Agustus 2024 di Pekanbaru.
Pada konferensi yang mengangkat tema Local Wisdom to Sustainable Development ini, Ketua Panitia Deni Afriadi S Pd M Sn merasa bangga, karena Unilak dipercayakan untuk menjadi tuan rumah pada agenda tersebut.
“Terima kasih banyak atas kepercayaan ini. Semoga kegiatan ini dapat berlangsung dengan sempurna,” ujarnya.
Deni mengungkapkan, peserta Incolwis kali ini terdiri dari 42 peserta, meliputi dosen-dosen dari Ikatan Dosen Budaya Indonesia (Ikadbudi), Asosiasi Dosen Sastra Budaya seluruh Indonesia (Adisabda), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Negeri Semarang.
Kemudian, ada pula dari Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Makassar, Universitas PGRI Semarang, Universitas Lampung, Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
Lalu, Universitas Andalas, Universitas Gadjah Mada, Universiti Malaysia Terengganu, perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Konferensi tersebut dilaksanakan secara hibrid dari Gedung Pascasarjana Unilak dan secara daring melalui hybrida.
Deni menambahkan, pihaknya juga akan mengajak para peserta untuk berkunjung ke Kabupaten Siak. Mereka akan melihat peninggalan kerajaan terbesar di Riau yaitu Kerajaan Siak Sri Indrapura, serta menyaksikan kesenian-kesenian dari Kabupaten Siak.
“Terima kasih atas dukungan dari semua pihak untuk lancarnya kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten Siak, Pak Rektor Unilak, FIB Unilak,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Ikadbudi Prof Dr Dingding Haerudin MPd dalam sambutannya mengucapkan terima kasih. Ia juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Unilak yang menjadi tuan rumah dalam gelaran ini.
“Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya pihak panitia, Pak Rektor, dan pihak-pihak yang terlibat dalam terlaksananya agenda ini,” ucapnya.
Sementara, Rektor Unilak Prof Dr Junaidi SS M Hum PhD menuturkan, dengan adanya Incolwis ini semakin menguatkan Unilak sebagai benteng kebudayaan Melayu, serta mengangkat program-program kebudayaan.
“Semoga pelaksanaan seminar ini memberikan manfaat publikasi serta menjalin network atau jaringan dengan berkumpulnya peserta dari berbagai prodi sastra daerah,” ucapnya.
Tak hanya itu, mewakili PJ Gubernur Riau SF Hariyanto, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal Zen MSn secara resmi membuka Incolwis ke-6.
Ia juga menyambut hangat hadirnya akademisi dalam Incolwis yang diselenggarakan di Riau. Yose mengatakan, pihaknya selalu mendukung penguatan kebudayaan kearifan lokal termasuk kebudayaan Melayu yang ada di Riau.
“Mudah-mudahan dapat melahirkan pemikiran-pemikiran serta solusi yang bermanfaat bagi daerah dan pemerintah Provinsi Riau dalam mewujudkan program-program kedepannya,” harap Yose.
Konferensi internasional tersebut menghadirkan pembicara utama yaitu Prof Dr Hanafi Bin Hussin dari University of Malaya, Assoc Prof Tashiro Akiko dari Hokkaido University.
Lalu, Ketua Dewan Pembina Ikadbudi Prof Dr Sutrisna Wibawa MPd, dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, dan Asst Prof Dr Bambang Suhartono Mhd Said dari Southern University College, Johor, Malaysia.(sony)