Pekanbaru (Nadariau.com) – Seekor beruang madu diselamatkan tim Wildlife Rescue Unit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, pada Senin (27/05/2024).
Satwa dengan nama latin Helarctos malayanus itu terkena jerat di areal perkebunan masyarakat di perbatasan Desa Merangin dan Desa Pulau Terap, Kabupaten Kampar.
Penyelematan itu bermula adanya laporan dari masyarakat, tim pun turun bersama pihak kepolisian dan pemerintah desa setempat ke lokasi temuan.
Saat tiba dilokasi tim medis segera melakukan pembiusan dan kemudian mengevakuasi beruang untuk dilakukan observasi.
“Kaki pada bagian kanan satwa beruang terkena jerat tali nilon dan mengalami pembengkakan (radang) karena sirklus darah terhenti akibat tali jerat,” jelas Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan, Kamis (30/05/2024).
Kemudian tim medis mengobati satwa beruang dengan diberi treatment berupa vitamin, antiradang dan antinyeri.
“Dari hasil identifikasi, satwa beruang tersebut berjenis kelamin jantan dengan estimasi umur lebih kurang 5 tahun”, tambahnya.
Lokasi terjeratnya satwa itu, berada di kebun karet masyarakat dengan status kawasan HPK dan jaraknya sekitar 500 meter dari Cagar Alam Bukit Bungkuk.
“Di sekitar kebun masyarakat (ditemukan) beberapa jerat ditemukan, dan himbauan dilakukan pada masyarakat yang berkebun,” ulasnya.
Mempertimbangkan kondisi medis dan perilaku satwa yang masih agresif, akhirnya tim memutuskan untuk melepasliarkan beruang madu tersebut di kawasan konservasi,
“Agar tidak terjadi lagi hal yang sama kedepannya, kami menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan pemasangan jerat dan aturan hukum terhadap perburuan satwa liar yang dilindungi,” tutupnya.(sony)