Tim BKSDA Riau Pasang Lima Kamera Trap di Lokasi Serangan Harimau

Pekanbaru (Nadariau.com) – Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau sudah memasang kamera trap di lokasi terjadinya interaksi negatif satwa harimau yakni di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak lima unit.

Pemasangan sudah dilakukan sejak Senin (13/5) lalu bersama pihak perusahaan yagn berada di lokasi kejadian. Ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari peristiwa yang memakan korban jiwa dalam interaksi negatif itu.

“Secara periodik akan kita lakukan pengecekan camera trap. Diharapkan hasil kamera trap yang tertangkap bisa mengidentifikasi individu harimau yang bersangkutan,” kata Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan, Jumat (17/05/2024).

Berdasarkan analis tim di lapangan, sebut Genman,  pihaknya menilai luas range harimau harus disikapi dengan pengaturan ruang dan waktu antara manusia dan harimau.

“Luasnya home range harimau memungkinkan adanya penggunaan ruang  bersama oleh harimau sumatera dengan masyarakat, sehingga perlu adanya pengaturan penggunaan ruang dan waktu antara masyarakat dengan harimau sumatera,” kata Genman.

Sebagai pengguna konsesi, perusahaan diimbau untuk mengatur jam kerja karyawan dan saat bekerja tidak sendirian. Upaya lainnya sebagai pencegahan konflik, juga perlu adanya pengayaan mangsa dan  memberikan tindakan tegas bagi oknum-oknum yang melakukan perburuan.

“Khusus di areal pengusahaan yang menjadi habitat harimau, kami mengimbau agar dilakukan pengaturan waktu bekerja dan tidak beraktivitas secara sendiri, perlu pengkayaan mangsa dan menindak tegas terhadap siapa saja yang melakukan perburuannya,” imbau Genman.

Sebagaimana diketahui, bahwa interaksi negatif itu terjadi pada Kamis (09/05/2024) lalu. korban bernama Rahmad sedang bekerja di lokasi perkebunan milik perusahaan, saat itu dirinya diserang oleh diduga satwa harimau.

Rekan kerjanya sempat mencari keberadaannya lalu mendapati dalam kondisi yang sudah meninggal dunia. Kondisi tubuh yang tidak utuh lagi, di mana tangan putus dengan sejumlah luka di tubuhnya.(sony)