Rohil (Nadariau.com) – Ikatan Milenial Riau yang diketuai Oleh Prawira Mahardika SPd resmi melaporkan dugaan Pungutan Liar (Pungli) dan/atau kongkalikong SPBU Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan Daerah Sarana Pembangunan Rohil (PD SPR) yang membidangi SPBU di Rokan Hilir dan Koperasi Tuah Nelayan Pesisir.
Laporan itu resmi diantarkan Ketua IMR pada Jumat, 22 Maret 2024 ke Ditreskrimsus Polda Riau, Jalan Patimura dan Kantor Pertamina Cabang Pekanbaru di Jalan Sisingamangaraja Pekanbaru Riau.
“Benar, kami hadir melihat para nelayan yang keringatnya kami duga diperas oleh orang orang dekat penguasa Rohil, ini menyedihkan dan kami harus laporkan supaya di tindak tegas,” kata Mahardika, Ahad (24/3/2024).
Ketua IMR Riau didampingi Sekretaris Jenderal dan Ketua Harian mengantarkan laporan dengan dilengkapi beberapa berkas pendukung laporan ke Kantor Pertamina dan Polda Riau
“Harapan kami laporan dan berkas pendukung yang kami berikan dapat memudahkan Pertamina dan Penyidik Polda untuk mempelajari laporan dan menindak tegas BUMD SPR Rokan Hilir dan Koperasi Tuah Nelayan Pesisir” jelasnya.
Mahardika juga menambahkan bahwa Dugaan tindakan pungli yang diduga melibatkan BUMD dan Koperasi yang notabene adalah orang dekat Penguasa Rokan hilir ini harus segera di Proses
“Kami minta ini segera di proses, terutama pihak koperasi yang kehadirannya kami duga hanya mempersulit nelayan. Sebelum ada Koperasi Nelayan hanya cukup membayar biaya Rp6000 per jerigen. Namun setelah hadirnya koperasi bukannya menurunkan biaya, malah bertambah menjadi Rp10.000 perjeregen, ini tentu merugikan nelayan,” terang Mahardika.
IMR Juga mengungkapkan bahwa Pernyataan Menejer SPBU yang mengungkapkan di media sudah melakukan konsolidasi pada pihak Polres Rokan Hilir harus segera di telurusi Oleh Polda dan Pihak Pertamina.
“Manejer BUMD yang menyampaikan di media bahwa sudah melakukan konsolidasi kepada pihak Polres Rokan Hilir harus di telusuri segera oleh Pertamina dan Polda Riau. Sehingga jelas,” tutup Mahardika.
Sementara saat di konfirmasi pimpinan SPBU PD SPR Nurdiansyah beberapa waktu lalu melalui pesan WhatsApp belum ada jawaban hingga kini.
Dan begitu juga saat di konfirmasi pimpinan koperasi tuah negeri pesisir Syaiful melalui pesan WhatsApp-nya terkesan menghindar dari pertanyaan awak media dengan bertanya nelayan yang mana di persulit dan cas drigen seperti apa kata Syaiful. (olo)