Rohil (Nadariau.com) – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memberdayakan masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau untuk turut berperan dalam menjaga lingkungan dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Program ini merupakan bagian dari upaya PHR untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam, mengatasi masalah sampah dan penanganan karhutla di sekitar wilayah operasi.
Kegiatan tersebut merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR WK Rokan di bidang lingkungan. PHR turut menggandeng Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melalui mitra pelaksananya Cakra Consulting untuk program pemberdayaan masyarakat di Rumah Belajar Inovatif Sintong tersebut.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan serta kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan dan meningkatkan wawasan serta keterampilan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam proses pengelolaan sampah dan penanganan karhutla.
Kepala Pokja Partisipasi dan Kemitraan BRGM Muhammad Yusuf M.Si mengatakan, kolaborasi PHR dan BRGM ini memberikan pengetahuan dan kemampuan bagi masyarakat. “Harapannya para peserta dapat ilmu dan mampu mengimplementasikan pasca pelatihan tersebut,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Rumah Belajar Inovatif yang dihadirkan PHR bersama BRGM ini diharapkan dapat menjadi pusat edukasi dan peningkatan kapasitas masyarakat di Riau.
“Kami diberikan mandat oleh Presiden RI untuk restorasi dan rehabilitasi gambut. Semua itu tidak akan berhasil tanpa menyentuh problem keseharian warga, termasuk usaha produktif warga yang bisa meningkatkan kesejahteraan. Dengan kolaborasi ini, kita ingin ciptakan usaha ekonomi yang berwawasan lingkungan, pengelolaan sampah dengan membentuk bank sampah dan penanganan karhutla,” kata Yusuf.
Menurut Yusuf, komitmen dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak berubah, yakni untuk terus berfokus pada segi pemberdayaan dan peningkatan produktifitas. Dengan begitu, kolaborasi antara PHR dan BRGM diharapkan mampu mengatasi isu lingkungan yang juga sangat terkait dengan isu ekonomi kemasyarakatan.
“Tentunya kita mesti berbangga bahwa Rokan Hilir punya pusat edukasi rumah belajar inovatif Sintong, kegiatan ini memberikan ilmu dan informasi yang luas kepada publik,” ujarnya.
Penghulu Sintong Pusaka Rokan Hilir Ibrahim menyampaikan apresiasi terhadap PHR dan BRGM atas kontribusinya dalam mengatasi masalah sampah dan karhutla.
“Sampah jika tidak dikelola dengan baik akan jadi adalah masalah. Namun jika bisa kita kelola dengan baik maka akan bernilai ekonomis. Bank sampah ini diperlukan untuk meningkatkan kreativitas dan ekonomi masyarakat, kami dari pemerintah desa apresiasi atas kolaborasi dalam memberdayakan masyarakat tersebut,” ujarnya. (said)