oleh: Dr. Anton Mulyono Azis (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University, Bandung)
Rantai pasokan atau supply chain terdiri dari serangkaian aktivitas yang mencakup tahap pengadaan, pembuatan, distribusi produk atau jasa. Di era globalisasi saat ini, penggunaan teknologi terkini menjadi perlu untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan ketangguhan bisnis dalam mengelola rantai pasokan. Tulisan ini akan mengulas implementasi teknologi di sepanjang rantai pasokan di Indonesia, merangkum perkembangan tersebut di berbagai sektor, mulai dari sektor pertanian hingga distribusi.
Platform E-Procurement dan Marketplace Digital
Memodernisasi dan mengoptimalkan proses pengadaan di sepanjang rantai pasokan dapat dilakukan dengan penggunaan platform e-procurement dan marketplace digital. Perusahaan dapat menggunakan platform ini untuk mencari, menilai, dan berinteraksi dengan pemasok potensial secara elektronik. Selain mempercepat proses pengadaan, ini juga meningkatkan transparansi dalam pemilihan pemasok dan penawaran harga. Salah satu keunggulan utama dari platform e-procurement dan marketplace digital adalah akses global kepada perusahaan untuk mengeksplorasi dan berinteraksi dengan berbagai pemasok dari berbagai negara. Ini memungkinkan bisnis di Indonesia untuk menghubungi pemasok yang paling sesuai dengan kebutuhan, termasuk harga, kualitas, dan kapasitas produksi. Dengan data dan ulasan pelanggan yang mudah diakses, perusahaan dapat membuat keputusan pemilihan pemasok yang lebih informasional tentang kinerja pemasok, riwayat transaksi, dan umpan balik pelanggan.
Selain itu, perusahaan memiliki peluang untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif dengan menggunakan lelang elektronik (atau e-auction) yang tersedia di platform pembelian elektronik. Ini tidak hanya membantu bisnis menghemat uang, tetapi juga mendorong inovasi dalam produk dan layanan. Selain itu, banyak langkah dalam proses pengadaan, mulai dari pembuatan permintaan penawaran (RFQ) hingga penyelesaian pembayaran, dapat diotomatisasi untuk menghemat waktu dan upaya. Akibatnya, proses pengadaan menjadi lebih cepat dan efisien, yang memungkinkan perusahaan untuk fokus pada kegiatan inti bisnis mereka.
AI (Artificial Intelligence) dalam Proses Produksi
Dalam proses produksi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi pilar utama dalam meningkatkan efisiensi, mengurangi waktu siklus produksi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Teknologi ini telah membawa perubahan revolusioner dalam cara perusahaan mengelola dan mengoptimalkan kegiatan produksi. Kemampuan untuk melakukan analisis data yang kompleks dengan cepat dan akurat adalah komponen penting dari penerapan AI dalam proses produksi. Sistem AI dapat mengolah besar-besaran data yang dihasilkan selama proses produksi untuk mengidentifikasi pola, tren, dan variabilitas yang sulit untuk dikenali oleh manusia. Sistem ini dapat mengidentifikasi cacat produk secara otomatis, memprediksi kegagalan mesin, dan bahkan memperhitungkan variabel-variabel kompleks untuk meningkatkan kualitas produk. Penerapan AI dalam industri manufaktur di Indonesia telah membawa perbaikan signifikan dalam produktivitas dan kualitas produk. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan berbasis data, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi operasional.
Namun, meskipun AI memiliki manfaat, penerapannya dalam proses produksi juga memiliki kendala. Ini termasuk biaya investasi awal, integrasi sistem yang kompleks, dan kebutuhan untuk tenaga kerja dengan keterampilan teknis yang tinggi. Akibatnya, perusahaan harus mengambil pendekatan yang mengimbangi untuk memasukkan teknologi ini ke dalam operasi mereka.Secara keseluruhan, kehadiran kecerdasan buatan dalam proses produksi telah membawa banyak inovasi, mengubah lanskap industry di Indonesia. Perusahaan dapat tetap kompetitif di pasar global yang terus berubah dengan terus mengembangkan dan mengintegrasikan teknologi ini.
IoT (Internet of Things) dalam Pertanian
Pemanfaatan Internet of Things (IoT) telah membawa revolusi besar, dan pertanian adalah bagian awal dari rantai pasokan. IoT dalam pertanian telah mengubah cara menanam, memantau, dan mengelola tanaman. Sensor pintar yang terhubung ke internet memantau kelembaban udara, kesehatan tanaman, dan kondisi tanah. IoT dalam pertanian membantu mencapai tujuan pertanian berkelanjutan dan meningkatkan produksi tanaman. Sebagai contoh, sensor IoT yang ditanam di ladang memungkinkan pemantauan real-time kondisi lingkungan dan tanah. Kelembaban tanah, suhu udara, dan kadar nutrisi dapat dilacak secara berkala. Dengan pemahaman yang lebih baik terhadap komponen-komponen ini, petani dapat meningkatkan hasil panen dengan mengatur irigasi, pemupukan, dan prosedur perlakuan lainnya dengan tepat.
Selain itu, penggunaan Internet of Things (IoT) dalam sistem irigasi membantu dalam pengembangan sistem irigasi pintar yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Sensor kelembaban tanah dapat mengirimkan data ke sistem yang secara otomatis mengatur irigasi sesuai dengan kondisi tanah. Ini menghemat air dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Selain itu, kesehatan tanaman dapat dipantau melalui perangkat Internet of Things (IoT) seperti sensor spektrum dan kamera. Mereka dapat dengan cepat mengidentifikasi gejala penyakit, kekurangan nutrisi, atau serangan hama. Petani dapat mencegah kerugian panen yang disebabkan oleh masalah tanaman dengan menggunakan informasi ini untuk merespons dengan cepat dan mengambil tindakan pencegahan atau kuratif.
Blockchain dalam Manajemen Distribusi
Teknologi blockchain dalam manajemen distribusi telah mengubah cara bisnis melacak, mengawasi, dan menjaga alur barang dari produsen ke konsumen akhir. Teknologi blockchain telah meningkatkan transparansi dan keamanan rantai pasokan. Blockchain adalah catatan terdesentralisasi yang aman dan transparan untuk transaksi. Blockchain digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam distribusi, mulai dari gudang penyimpanan hingga transportasi.
Selain itu, blockchain memberikan kemampuan untuk memverifikasi asal-usul produk (bukti). Semua proses produksi dan distribusi didokumentasikan dalam blockchain, sehingga pelanggan dapat dengan yakin mengetahui dari mana produk berasal, bagaimana ia dibuat, dan bagaimana ia sampai ke tangan mereka. Ini membantu mengatasi masalah produk palsu atau ilegal dan membangun kepercayaan konsumen. Kelengkapan pada label tanda keaslian tertentu mendukung proses ini. Misalnya, segel hologram, kode QR, atau teknologi RFID (Radio-Frequency Identification) yang digunakan untuk membuat produk tersendiri dapat diidentifikasi. Selama proses memverifikasi keaslian, dokumen resmi seperti sertifikat keaslian, faktur pembelian, atau dokumen produksi juga diperiksa. Dokumentasi ini dapat memberikan bukti langsung tentang keabsahan suatu barang atau jasa.
Selain itu, dalam manajemen distribusi, blockchain juga digunakan untuk menjamin keandalan data stok. Sistem ini mengintegrasikan data dari berbagai sumber, seperti penjualan, pembelian, dan produksi, untuk memberikan gambaran lengkap tentang stok secara real-time. Teknologi ini juga membantu memproyeksikan kebutuhan stok berdasarkan tren dan pola historis, sehingga perusahaan dapat mempersiapkan persediaan secara lebih tepat waktu dan efisien. Analisis ini juga dapat membantu mengidentifikasi pola permintaan yang mungkin, yang akan membantu perusahaan mengidentifikasi sumber yang paling tepat untuk mengirimkan barang.
Big Data Analytics untuk Perencanaan Permintaan
Seperti penggunaan blockchain pada distribusi, pemanfaatan big data analytics digunakan untuk menganalisis data yang dihasilkan selama proses rantai pasokan. Big Data Analytics melibatkan analisis besar volume data yang berasal dari berbagai sumber, termasuk data penjualan historis, tren pasar, dan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi permintaan. Big data analytics dalam perencanaan permintaan tidak hanya meningkatkan akurasi dalam meramalkan permintaan tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif melalui ketanggapan terhadap perubahan pasar. Dengan memahami tren permintaan pelanggan, perusahaan dapat mengoptimalkan inventaris, produksi, dan distribusi.
Perusahaan dapat membuat proyeksi yang lebih akurat tentang tingkat permintaan selama berbagai waktu dengan melihat data historis dan menemukan pola dan tren. Big Data Analytics juga dapat digunakan untuk menganalisis perasaan pelanggan melalui data dari interaksi pelanggan, ulasan online, dan media sosial. Dengan mengelola dan menyintesis data dari berbagai sumber, mereka dapat menghasilkan gambaran lengkap tentang komponen yang mempengaruhi permintaan. Pemahaman yang mendalam tentang persepsi pelanggan dan umpan balik pasar secara real-time memungkinkan perusahaan untuk menanggapi dengan cepat perubahan kebutuhan pelanggan dan menyesuaikan perencanaan permintaan mereka untuk mengikuti tren dan preferensi yang berubah.
Selain inovasi yang telah diuraikan di atas, beberapa teknologi lainnya di sepanjang rantai pasokan yang juga mulai digunakan antara lain robotika untuk otomasi gudang, sistem pencitraan pengenalan objek, serta drones untuk pengiriman cepat. Robotika telah menjadi solusi inovatif yang membawa transformasi signifikan dalam operasional gudang dan pusat distribusi. Secara keseluruhan, penggunaan robotika meningkatkan efisiensi dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual. Robot cerdas dapat digunakan untuk mengatur stok, memilih pesanan, dan bahkan mengawasi proses pengemasan. Robotika telah terbukti mempercepat proses pengiriman dan menurunkan biaya operasional di beberapa pusat distribusi di Indonesia.
Selanjutnya, untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi proses gudang seperti pemilahan dan pengepakan, sistem pencitraan dan pengenalan objek sangat penting. Teknologi ini mengurangi kesalahan manusia dengan mengidentifikasi produk secara otomatis dan memastikan kesesuaian pesanan. Sistem ini telah meningkatkan kecepatan pengiriman dan akurasi pengiriman di industri logistik Indonesia. Sebaliknya, paradigma pengiriman barang telah diubah oleh penggunaan drone untuk pengiriman cepat, terutama di daerah yang sulit dijangkau. Di Indonesia, terutama di wilayah kepulauan, teknologi drone telah terbukti efektif untuk mengirimkan barang dengan cepat. Ini mengatasi masalah infrastruktur dan kendala geografis. Penggunaan drone telah mempercepat pengiriman barang, memberikan solusi cepat dan efisien, terutama di tempat-tempat di mana logistiknya berbeda.
Penutup
Peningkatan efisiensi rantai pasokan Indonesia telah sangat dibantu oleh penerapan teknologi terbaru. Teknologi seperti e-procurement, kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), blockchain, big data analytics, robotika, sistem pencitraan, pengenalan objek, dan teknologi drone telah digunakan dalam berbagai industri, dari pertanian hingga distribusi. Integrasi teknologi ini telah membawa perubahan besar. Ini telah meningkatkan visibilitas, meningkatkan proses pengadaan dan distribusi produk, dan menurunkan risiko kesalahan manusia. Perusahaan di Indonesia dapat meningkatkan daya saing di pasar global dengan inovasi ini dan memastikan rantai pasokan yang tangguh dan efisien di masa depan. Dalam kondisi seperti ini, mempertahankan ketangguhan dan keunggulan kompetitif dalam lingkungan bisnis yang berubah dan berkembang sangat penting.