Inhu, (Nadariau.com) – Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Indragiri Kolaborasi dengan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Melakukan Sosialisasi Pemetaan Deteksi Dini bahaya kebakaran hutan dan lahan dengan GeoTagging menggunakan MyMaps.
Kepala Biro Humas ITB Indragiri Supri Handayani SE atau yang akrab disapa (Bung Ando) mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan yang dilaksanakan tim peneliti Hiba Riset Puti Q2 mengenai informasi Hotspot dari data satelit Penginderaan Jauh VIIRS dengan menggunakan metode Clustering untuk deteksi dini kebakaran hutan di Indonesia oleh Departemen Geografi UI.
Mengingat situasi dan kondisi musim kemarau di Provinsi Riau khususnya kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) tentu hal ini perlu kita waspadai. Peningkatan Suhu permukaan lahan dan aktivitas penduduk dalam memanfaatkan lahan secara kurang berhati-hati dan tidak bertanggungjawab dapat memicu kebakaran hutan dan lahan.
“Kebakaran hutan dan lahan akan menghasilkan zat polutan berbahaya seperti karbon Dioksida, karbon Monoksida, dan sejenisnya tersebar diudara. Hal tersebut akan memiliki dampak jangan panjang yang akan berpengaruh pada kesehatan jantung dan pernapasan. Maka dari pada itu metode Geotagging dapat digunakan untuk mengantisipasi sumber kebakaran hutan dan lahan,”ungkap Bung Ando.
Humas ITB yang selalu tersenyum Rama tersebut juga mengatakan bahwasanya selain melakukan Sosialisasi, Kolaborasi penelitian antar UI dan ITB juga melakukan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi dan Fokus Group Discussion (FGD).
Sosialisasi dan FGD tersebut bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa sebagai masyarakat terpelajar dalam melakukan pemetaan deteksi dini kebakaran hutan dan lahan dengan GeoTagging menggunakan MyMaps. Pemetaan deteksi dini bahaya kebakaran hutan dan lahan menjadi tema yang selaras dengan kondisi Kabupaten Inhu, terutama tiga Kecamatan yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.” Tiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Rengat Barat, Kecamatan Rengat dan Kecamatan Kuala Cenaku.” Ucap Bung Ando.
Saya berharap dengan adanya kegiatan kolaborasi ini masyarakat dapat lebih waspada terhadap titik panas yang dapat menyebabkan kebakaran, untuk itu diharapkan kepada seluruh masyarakat agar dapat membantu Tim Patroli Lokal didalam melakukan pengecekkan titik panas agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Kegiatan tersebut diketuai oleh Prof. Dr Muhammad Dimyanti M.Sc. selaku Dosen Periset Utama UI beranggotakan satu orang Dosen, yaitu Dra. Astrid Damayanti M.Si, satu orang mahasiswa S3 Andi Indradjad, satu orang asisten Dosen Fajar Dwi Pamungkas S.Si, dan 4 mahasiswa S1 (Farisya Isnaayu Khairunisa, Eva Dwi Jayanti, Saffa Nailah Zafirah, dan Helmi Rahmat Fachrizal.
Sementara itu, dari ITB Indragiri sendiri diikuti oleh Lima Mahasiswa antara lain, Bima Sandy Asmara, Agil Prayoga, Tengku Syamaimul Ardi, M.Azmi Sikumbang, dan Yeni Anggraini.
Disisi lain Rektor ITB Indragiri H. R. Raja Marwan Indra Saputra SE M.Si pada saat pertemuan umum dengan Peneliti Hiba Riset Universitas Indonesia didampingi oleh Wakil Rektor 1 Ziko Fransinatra S.S., M.M, wakil Rektor 2 Aris Triyono SE., MM, Wakil Rektor 3 Gerhana Adjie SE., Mm, para Kaprodi, serta dosen-dosen, Perwakilan BLM, BEM dan mahasiswa dari Empat Program Studi (S1 Manajemen, S1 Teknik, S1 Agri Bisnis, D3 Kebidanan), serta Karyawan ITB Indragiri beliau menyampaikan beberapa amanat.
Salah satu amanat Rektor ITB tersebut memiliki harapan agar kegiatan penelitian Lapangan dan Pengabdian pada masyarakat yang dilakukan juga dapat berlanjut dengan penyelenggaraan Kolaborasi di tingkat Dosen dan mahasiswa terutama dalam program “Merdeka Belajar – Kampus Merdeka” (MBKM) sebagai rencana pengemban berikutnya. (Rio)


