Pekanbaru (Nadariau.com) – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau Eva Yuliana, hadiri program Social Movement Semesta Mencegah Stunting, di Aula Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (31/5/2023).
Turut hadir dalam acara ini, Gubernur Riau Syamsuar, Kepala BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia, CEO Tribun News Dahlan Dani, Komandan Resort Militer (Danrem) 031/Wirabima Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan, Kapolda Riau Irjen Pol. Muhammad Iqbal, beserta Mahasiswa Awal Bros dan tokoh masyarakat.
Tujuan dilakukannya program ini, yakni sebagai percepatan penurunan angka stunting yang terjadi di Provinsi Riau. Sebagai informasi, pada tahun 2021 angka stunting di Provinsi Riau sebesar 22,3 persen dan di tahun 2022 menjadi 17,0 persen.
Dengan dilakukannya beberapa Social Movement seperti audit status stunting, program bapak asuh dengan 650 orang, dan program kakak asuh yang baru saja disahkan tanggal 22 Maret 2023 dengan melakukan pemberian makan telur pada ibu yang hamil selama tiga bulan.
“Diharapkan beberapa program tersebut dapat mencapai target Provinsi Riau dengan memiliki angka stunting menjadi 14 persen untuk tahun 2024,” kata Eva Yuliana.
Sementara dalam pidatonya, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, sejak ditetapkanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, persoalan stunting menjadi tanggungjawab bersama, peranan percepatan penurunan stunting tidak sekadar pada ranah urusan pemerintah pusat maupun daerah saja namun bisa melibatkan banyak pihak.
Untuk itu, Syamsuar meminta program “CukupDuaTelur” yang diberikan selama 3 bulan diperpanjang menjadi 6 bulan, sehingga semakin banyak anak stunting bisa tertolong. Ditambah lagi 3 bulan, jadi 6 bulan saja, semoga anak stunting di Kota Pekanbaru dapat tertolong.
Telur merupakan sumber protein hewani yang mengandung asam amino esensial lengkap dan vitamin yang bermanfaat untuk pertumbuhan anak. Itulah sebab program “CukupDuaTelur” dikucurkan untuk mencegah stunting.
Program “CukupDuaTelur” menurut Syamsuar adalah bentuk upaya atau ikhtiar Pemerintah Provinsi Riau dan mitra terkait untuk menurunkan angka stunting di Provinsi Riau.
“Semoga dengan adanya ikhtiar ini dapat menurunkan angka stunting baik yang ada di Kota Pekanbaru maupun daerah yang ada di Riau. Optimis kita (angka stunting Riau turun jadi 14 persen 2024),” pungkas Gubernur Syamsuar. (Advetorial)