Pekanbaru (Nadariau.com) – Membaca statemen saudara Aidil Haris di salah satu media online terbit Sabtu 25-02-2023.
Tentang H Syamsuar tidak layak dicalonkan sebagai Gubernur 2024, karena tak banyak berbuat untuk Riau.
“Menanggapi statemen saudara Aidil Haris, yang terhormat, saya H Rasyidi Hamzah selaku Kader Partai Golkar, sangat menyayangkan dan tersinggung atas pernyataan Saudara. Selaku sesama anak bangsa daerah Riau seharusnya Saudara bisa melihat sejauh mana kondisi Riau Saat ini dibawah Kepemimpinan H Syamsuar dan H.Edy Natar Nasution,” kata Rasyidi, menanggapi pernyataan Aidil Haris di media, Senin (27/2/2023).
Menurut Rasyidi, mereka telah bekerja keras untuk kemajuan Riau. Tidak mudah untuk memimpin sebuah Provinsi yang besar dengan etnis multi cultural, apalagi hanya dengan kurun waktu 4 tahun.
Namun H Syamsuar telah berhasil membawa Riau keluar dari Kondisi sulit. Pertumbuhan Ekonomi cukup baik dan telah diakui oleh Word Bank maupun Nasional.
Dalam kondisi banyak negara dan daerah terpuruk akibat Pandemi, ekonomi Riau tumbuh dengan baik. Kabut asap tidak pernah terjadi lagi, keamanan dan kestabilan daerah cukup baik. Pembangunan dengan kondisi ekonomi dunia yang susah tetap berjalan walau tidak sepenuhnya akibat kondisi Wabah Pandemi.
“Hal ini terlepas dari saya sebagai Kader Golkar karena beliau Ketua Gokar. Saya melihat Duet H Syamsuar dan Edy Natar cukup solid, walau akhir-akhir ini banyak sebagian orang menganggap pecah Konsi, karena banyak Baleho yang terpasang mereka calon Gubernur Riau untuk 2024,” ujar Rasyidi.
Rasyidi memiliki pikiran, isu ini biasa dihembuskan di musim tahun politik dan banyak saja orang syirik, padahal mereka rukun-rukun saja. Mungkin saja mereka tetap bersama 2024 akan datang.
Dan masyarakat Riau harus memberi peluang kepada mereka untuk memimpin Riau 2 priode, baru mantaap. Sebab Rasyidi juga sebagai tokoh agama melihat kerukunan umat beragama Riau sangat aman dan stabil.
Untuk diketahui saudara Aidil Haris dapat Ketahui bahwa Indek Kerukunan Umat Beragama di Riau sangat terendah , tahun 2021 kita berada di nomor 3 terendah dari 24 propinsi di Indonesia.dari hasil survei Balitbang Kementerian Agama Ri.
Saat ini tahun 2022/2023 Riau sudah mencapai indek kerukunan angka 74.32. Sehingga posisi Riau berada ke urutan 16 tahun 2022 dari 24 Propinsi di Indonesia. Peningkatan ini menunjukan bahwa tingkat Toleransi dan Kerukunan Umat beragama cukup baik.
Oleh sebab itu saya sebagai Kader Partai Golkar meminta Saudara Aidil Haris menarik kata-kata seperti yang saudara muat di media online, sebelumnya.
Soal pencalonan kepala daerah bukan tugas saudara. Jika saudara punya calon lain silakan, belum tentu calon yang saudara usung untuk 2024 sebaik mereka saat ini. Jadi jangan lagi saudara punya statemen yang merusak citra kepemimpinan H Syamsuar saat ini.
“Kita boleh punya pandangan berbeda Akan tetapi jangan anda membuat gaduh, yang nanti bisa kita cap sebagai sebagai Kampanye hitam atau Blakc campaign,” tegas Rasyidi.
Jika saudara punya calon yang menurut saudara lebih baik dari H Syamsuar silakan sosialisasikan kepada masyarakat. Apakah rekam jejaknya bagus atau tidak.
Saudara juga bisa membaca apa yang diutarakan oleh Kadis Infokom Erisman Yahya tentang beberapa program yang telah berhasil dikerjakan dan banyak mendapat penghargan, baik dari nasional maupun internasional.
Apakah penghargaan itu tidak cukup bukti keberhasilan seorang H Syamsuar. Penghargaan itu tidak didapat dengan cuma-cuma tanpa bukti nyata dan kinerja baik.
Pembangunan Riau saat ini diarahkan untuk semua kabupaten yang belum tersentuh.
“Sedangkan kota bertahap dan perlu planning untuk 5 tahun akan datang. Mari beri kesempatan kepada H Syamsuar untuk memimpin Riau untuk Kejayaan dan Kemakmuran Propinsi Riau tahun 2024 akan datang,” jelas Rasyidi.
Seperti berita sebelumnya, selama menjadi Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar dianggap tidak memiliki prestasi. Ketua DPD Partai Golkar itu diminta jangan maju lagi di kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgubri) tahun 2024.
“Jangan maju lagi. Karena era sekarang ini tidak bisa dipimpin oleh orang tua. Harus dipimpin sama yang muda. Karena tantangan ke depan itu lebih berat. Kita kan sudah lihat Syamsuar ini satu periode. Apa yang bisa dia perbuat. Tak ada. Karena tantangan ke depan itu berat. Makanya Pak Syamsuar harus mundur selangkah. Biarlah jadi tokoh Riau dulu,” kata Pengamat Komunikasi Politik Aidil Haris, Sabtu (25/2/2023). (ras)


