Pekanbaru (Nadariau.com) – Wakil Ketua DPRD Riau Syafaruddin Poti mendukung wacana perubahan Daerah Pemilihan (Dapil) DPRD Riau pada Pemilu 2024.
Sebelumnya, wacana perubahan Dapil ini sudah didiskusikan oleh KPU Riau ke DPRD Riau. Setelah dipelajari, akhirnya Poti menyetujuinya. Karena Dapil sekarang kembali ke Dapil lama.
Salah satu perubahannya yakni, penggabungan kembali Dapil Kabupaten Rokan Hulu dengan Kabupaten Rokan Hilir yang sempat dipisah.
“Perubahan Dapil itu kan sudah dihitung pemetaannya. Tentu mengacu kepada putusan MK. Kalau menurut saya tidak masalah penggabungan Rohil dan Rohul karena dulunya itu adalah satu Dapil. Artinya kita kembali ke Dapil lama,” kata Poti, Kamis (12/1/2023).
Wakil rakyat Dapil Rohul ini mengatakan, dengan adanya perubahan dapil tersebut, maka Rohul yang saat ini terdiri enam kursi jadi lima kursi. Sedangkan Rohil yang terdiri tujuh kursi jadi enam kursi.
“Ketika ada penggabungan kita lihat asumsinya jadi 12 kursi. Jadi saya rasa lebih baik itu digabungkan saja apalagi wilayahnya juga berbatasan. Dan pada Pemilu yang lalu tahun 1999 dan 2004 juga satu dapil. Jadi kalau sekarang disatukan, tidak ada masalah dan jadi lebih efektif,” terang Anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Berdasarkan informasi dari sejumlah anggota DPRD Riau, terdapat beberapa perubahan Dapil pada Pemilu 2024.
Diantaranya memisahkan Siak dengan Pelalawan yang selama ini satu Dapil, Siak bergabung dengan Kepulauan Meranti, sedangkan Pelalawan disatukan dengan Kampar.
Selanjutnya menggabungkan kembali Kabupaten Rokan Hulu dengan Kabupaten Rokan Hilir yang sempat dipisah.
Kemudian menyisakan Kabupaten Bengkalis dan Dumai, sebelumnya masuk di dalamnya Kabupaten Kepulauan Meranti. (alin)