Pekanbaru (Nadariau.com) – Komisi V DPRD Provinsi Riau mendukung Dialog Tokoh Perempuan dan Tokoh Lintas Agama Provinsi Riau Tahun 2022. Kegiatan ini dilaksanakan di Ballrom Hotel Aryaduta, Rabu (9/11/2022).
Acara yang diselenggarakan oleh Forum Keberagaman Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau ini mengangkat tema “Peran Tokoh Perempuan dan Tokoh Lintas Agama, Menyongsong Tahun Toleransi dari Sudut Pandang Beragam Agama”.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau Ust Sofyan Siroj Abdul Wahab mengungkapkan antusiasmenya dalam kegiatan ini. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini bernafaskan kepada agama dan tidak bertentangan sama sekali karena mengandung makna moderasi dan toleransi.
Ust. Sofyan Siroj memberikan pandangannya bahwa dalam hal ini membawa 4 semangat. Pertama, mencari titik temu kalimatun sawa’ (visi bersama) yaitu Indonesia bangsa besar dan berbhineka, Indonesia milik kita semua, serta menjadikan pancasila sebagai ideologi pemersatu dan pancasila sebagai karakter bangsa.
Kedua, kolaborasi melayani Indonesia (Bekerja untuk Indonesia) dengan cara mengokohkan nasionalisme religius, peran dan tanggungjawab umat Islam dalam menjaga ke Indonesiaan.
“Watak demokrasi Indonesia, paradigma negara pelayanan, menegakkan hukum, keadilan, dan nasehat bagi pemimpin, serta berpolitik untuk membangun bangsa dan peradaban,” kata legislator PKS itu.
Ketiga, bahwa proklamasi kemerdekaan dan tanggungjawab kita, hari ini, maknanya kita telah merdeka tapi tidak pernah boleh berhenti berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang harmoni, menghormati para pahlawan dan menghormati para pemuka agamanya, serta memiliki semangat berkorban untuk bangsa.
Keempat, semangat menegakkan pilar-pilar peradaban bangsa dengan perhatian, ketahanan keluarga pilar ketahanan nasional, mencetak generasi masa depan yang berkarakter dan berkemajuan, serta membangun peran kebangsaan perempuan.
Selain itu, Ust. Sofyan Siroj juga mengungkapkan terlihat jelas dalam hal ini bahwa perempuan adalah manusia yang harus dimuliakan. Karena perempuan merupakan tiang negara.
“Kalau negara tanpa tiang maka akan roboh. Perempuan itu adalah ibu manusia, perempuan itu madrasah pertama oleh Masyarakat dan penentram rumah tangga,” ucap Ust. Sofyan Siroj.
Untuk itu, penghormatan islam pada perempuan itu sebagai sabda Rasul, hingga disebut tiga kali sebelum ayah. Ibumu, ibumu, ibumu, ayahmu. Inilah peran penting perempuan dalam membangun peradaban sebuah negara.
“Jika sebuah negara ingin maju, kuat, dan terhormat, maka muliakan perempuannya. Karena keterlibatan perempuan dalam hal ini tidak bisa dipisahkan dengan laki-laki. Jadi mempertahankan bangsa dan negara ini dengan kerjasama pihak laki-laki dan perempuan secara sinergi dan kolaborasi,” tutup Ust. Sofyan Siroj. (Advetorial)