Pekanbaru (Nadariau.com) – Pihak Kepolisian Ditreskrimum Polda Riau serta Satreskrim Polres Kuansing, masih terus mendalami kasus pembunuhan ibu dan anak, Asnawati (60) dan Suryani (25) yang ditemukan tewas di rumahnya di Dusun Penghijaun, Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), pada Selasa (27/09/2022) malam lalu, sekitar pukul 19.00 Wib.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, saat ini petugas masih mengintensifkan kegiatan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kemudian saat ini penyidik telah memeriksa 8 orang saksi sementara, baik dari tetangga kemudian pacar serta pihak keluarga korban.
“Penyidik telah memeriksa 8 orang saksi yang melihat korban pertama kali diantaranya, pacar korban, keluarga korban serta termasuk tetangga korban,” kata Sunarto, Jumat (30/09/2022).
Namun, dari keterangan yang disampaikan oleh para saksi tersebut belum ada yang mengarah pada pelaku.
“Maka diintensifkan lagi olah TKP untuk indikasi yang bisa membantu tim kita mengungkap kasus ini,” kata Sunarto.
Kemudian, lanjut Sunarto, dari hasil autopsi yang dilakukan oleh tim Forensik, ditemukan banyak luka di tubuh korban.
“Autopsi dilakukan oleh tim Forensik Bidang Dokkes Polda Riau, pada kedua korban ditemukan luka serius,” kata Sunarto.
Sunarto menjelaskan, ditemukan cukup banyak luka di tubuh ibu dan anak tersebut. Ada di leher, di tangan, dan wajah. Luka di tangan diduga karena korban mencoba menangkis serangan pelaku.
“Di antaranya, ada kekerasan luka benda tajam di daerah leher yang memotong pembuluh darah di leher hingga pendarahan hebat yang disimpulkan sebagai penyebab kematian korban,” kata Sunarto.
Sunarto mengatakan, ibu dan anak tersebut memang tinggal berdua karena suami korban Asnawati sedang menunaikan ibadah umrah.
“Korban juga itu baru pulang, suaminya karena sakit jadi tunda pulang,” kata Sunarto.
Berita sebelumnya, Pihak Kepolisian Resort (Polres) Kuansing menduga penyebab tewasnya Ibu dan anak di Dusun Penghijauan, Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuansing, pada Selasa (27/09/2022) malam, sekitar pukul 19.00 Wib, akibat dibunuh oleh pelaku perampokan, hal ini dikarenakan barang berharga milik korban banyak yang hilang.
Kapolres Kuansing, AKBP Rendra Oktha mengatakan, setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), baru diketahui barang-barang berharga milik korban hilang. Barang-barang tersebut mulai dari dua buah handphone, sepeda motor hingga perhiasan korban.
“Kuat dugaan korban tewas akibat perampokan atau maling. Namun untuk kepastian masih menunggu hasil kerja tim,” kata Kapolres Kuansing saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya, Rabu (28/09/2022).
Kapolres menambahkan, dari hasil olah TKP sementara, di tubuh korban ditemukan ada luka bekas kapak di leher dan kepala korban.
“Korban sama-sama mengalami luka, anaknya luka di leher dan ibunya di kepala. Tapi nanti dari forensik yang memastikan penyebab mati korban,” terang Kapolres Kuansing, AKBP Rendra.
Kapolres menjelaskan, korban Yuni mengalami luka besar bekas dikapak di leher kanan. Sementara ibunya Asnawati ada luka tepat di kepala bagian belakang.
Selain luka pada korban, di lokasi penyidik juga menemukan sebilah kapak gagang kayu. Kapak ditemukan dalam keranjang yang berjarak sekitar 50 cm dari korban.
“Kedua korban ditemukan oleh warga malam tadi sekitar pukul 19.00 WIB di dalam rumah. Penemuan itu langsung dilaporkan ke kami,” kata Kapolres.
Kedua korban ditemukan tak bernyawa di dalam rumah. Sementara di dekat korban juga ditemukan satu buah kapak dengan gagang kayu.
“Ada juga (kapak) di dekat korban. Untuk korban memang ibu dan anak, tinggal di rumah berdua karena suaminya saat ini masih umroh. Korban (Hasanah) juga itu baru pulang, suaminya karena sakit jadi tunda pulang,” kata Kapolres.
Asnawati sendiri diketahui baru pulang dari umroh pekan lalu. Sedangkan suaminya masih di tanah suci lantaran sakit dan harus dirawat.
“Ibunya ini sama dengan suaminya umroh kemarin. Ibunya pulang duluan karena suami harus dirawat di tanah suci. Mereka tinggal berdua di rumah,” kata Kapolres.
Sebelumnya, Dua orang warga Dusun Penghijauan, Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuansing, Selasa (27/09/2022) malam, ditemukan tewas bersimbah darah dirumahnya. Hingga saat ini belum diketahui penyebab tewasnya kedua korban.
Kapolres Kuansing, AKBP Rendra Oktha Dinata, saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon membenarkan peristiwa tersebut.
“Untuk datanya saya masih belum pegang, sekarang Kasat Reskrim dan anggota sedang di TKP. Nanti kita informasikan perkembangannya dan mohon doa juga ya agar ini secepatnya bisa kita ungkap,” kata Kapolres, Rabu (28/09/2022) pagi.
Menurut informasi dari warga sekitar, lanjut Kapolres, korban merupakan ibu dan anak. Korban diketahui bernama Yani (25) dan ibunya bernama Ahad diperkirakan berusia diatas 50 tahunan. Kedua korban ini ditemukan tewas oleh salah seorang kerabatnya dengan kondisi tubuh penuh luka di dalam kamar rumahnya. Saat ditemukan, kondisi darah korban terlihat sudah membeku dan menghitam.
Oleh sebab itu timbul dugaan korban dibunuh pada malam sebelumnya, mengingat korban atas nama Yani yang sehari-hari merupakan pegawai honorer di Kantor Camat Pangean, hari ini tidak masuk kantor.
“Kalau melihat darahnya yang sudah membeku dan tadi pagi anaknya tidak masuk kantor, kita menduga kejadian pembunuhan tersebut terjadi malam kemarin,” Kata Kapolres.
Kapolres menjelaskan, penemuan jasad kedua korban berawal dari HP korban Yani dalam satu hari tidak aktif. Sehingga timbul kecurigaan salah seorang keluarganya yang kemudian mendatangi rumah korban yang letaknya memang agak terpencil dari rumah warga sekitar. Saat itulah, ibu dan anak ini ditemukan dengan tubuh penuh luka di atas kasur dalam rumahnya.
“Pertama kali, diketahui salah seorang keluarganya, yang curiga dengan kondisi hp korban tidak aktif seharian,” kata Kapolres.(sony)