Senin, September 16, 2024
BerandaIndeksEkonomiPekan Ini Harga Cabe di Sejumlah Pasar di Kota Pekanbaru Mengalami Penurunan

Pekan Ini Harga Cabe di Sejumlah Pasar di Kota Pekanbaru Mengalami Penurunan

Pekanbaru (Nadariau.com) – Harga cabe di sejumlah pasar di Kota Pekanbaru sudah mengalami penurunan, harga cabe sebelumnya sempat menyentuh harga Rp.105.000 per kilogram, kini turun di harga Rp 80.000 per kilogramnya. Begitu juga dengan sejumlah komoditi pangan lainya juga mengalami penurunan pada pekan ini.

Dimana harga telur ayam ras sempat menyentuh harga Rp.2.000 per butir menjadi Rp 1.600 per butirnya. Sedangkan bawang naik tipis Rp.2.000 menjadi Rp 30.000 per kilogram. Sedangkan harga komoditi pangan lainnya masih normal.

“Kalau dibilang turun ya turun. Tapi ini harganya masih terbilang tinggi bagi pembeli,” kata Anita kepada wartawan, Sabtu (10/09/2022).

Sebelumnya, Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mendapati sejumlah harga komoditi bahan pangan turun saat meninjau dua pasar tradisional pada Kamis lalu. Kedua pasar tersebut yakni Pasar Pagi Arengka dan Pasar Lima Puluh.
Muflihun juga menyempatkan diri bertanya langsung gejolak harga di pasar kepada para pedagang yang berjualan. Dirinya ingin tahu penyebab harga sejumlah komoditi masih tinggi.

“Kita cek juga harga-harga sembako, harga cabe masih tinggi. Tapi Ini hampir rata, kemarin sempat 110 ribu, ada penurunan sedikit,” katanya.

Harga ikan segar dan juga ayam ras juga terbilang standar atau masih normal. Ia menyebut komoditi yang harganya cenderung naik yakni beras.

Pihaknya juga bakal mendatangi Bulog untuk memastikan ketersediaan pasokan beras di Kota Pekanbaru. Ia menyebut bahwa kenaikan harga ini mengikuti kondisi kenaikan BBM.

Dirinya mengaku ada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan satgas pangan yang melakukan pengawasan terhadap gejolak harga bahan pangan. Mereka juga mencegah adanya ulah oknum yang nekat melakukan penimbunan bahan pokok.
Muflihun mengatakan, selama ini pasokan bahan pangan masih bergantung dari pasokan di Provinsi Sumatera Barat. Ia mengajak masyarakat untuk melakukan aksi tanam cabe.

“Kita juga kumpulkan para penyuluh di Dinas Pertanian, kita minta bantu masyarakat di kecamatan. Kita juga buat surat edaran agar tanam cabe atau bawang di pekarangan rumah,” pungkasnya.

Berita sebelumnya, Harga cabai merah di sejumlah pasar di Kota Pekanbaru kembali mengalami kenaikan, pada Selasa (06/09/2022). Berdasarkan pantauan di Pasar Sail, Jalan Hang Tuah, Pekanbaru, harga cabai merah mencapai Rp.100 ribu. Naik Rp.10 ribu dibandingkan dengan pekan lalu.

Hendri, salah seorang pedagang cabai di Pasar Sail mengatakan, harga jenis cabai lainnya tidak mengalami kenaikan. Harga cabai rawit hijau Rp55 ribu, cabai rawit oranye Rp60 ribu, dan cabai hijau Rp58 ribu.

“Harga cabai merah mulai tadi pagi naik jadi 100 ribu rupiah. Minggu lalu masih 85 ribu hingga 90 ribu rupiah,” kata Hendri.

Hendri mengaku, cabai merah yang ia jual dipasok dari Sumatera Barat (Sumbar). Menurutnya, kelangkan komoditas memengaruhi harga cabai meroket sejak dua bulan lalu.

“Tapi dua minggu belakang ini sempat turun, karena pasokan cabai mulai banyak. Tadi pagi udah naik lagi. Ini mungkin disebabkan harga BBM subsidi naik,” katanya.

Hendri menambahkan, sejak satu bulan belakang ini, kondisi penjualan cabai di Pasar Sail sangat sepi. Biasanya selalu ramai ketika hari Sabtu dan Minggu.

“Sejak dua bulan lalu harga cabai naik, pembeli mulai sepi, omset turun 75 persen. Biasanya hari Sabtu dan Minggu padat pembeli. Sampai saya bertiga dengan keluarga kewalahan melayani pembeli. Tapi karena sekarang sepi saya jualan sendiri aja,” katanya.

Sementara, salah seorang pengunjung Pasar Sail, Yunita (40) merasa kaget lantaran harga cabai merah melonjak naik. Sehingga ia terpaksa mengurungkan niatnya membeli cabai asal Sumbar tersebut.

“Ngeri, harga cabai naik. Saya tak jadi beli cabai merah. Jadinya beli cabai hijau aja,” kata Yunita.

Kenaikan harga cabai juga terjadi di Pasar Cik Puan yang berada di Jalan Tuanku Tambusai, Kota Pekanbaru. Kenaikan harga dimulai dari cabai, bawang, hingga bahan pokok lainnya mulai mengalami inflasi yang cukup tinggi.

Di Pasar Cik Puan Pekanbaru harga cabai merah tembus hingga Rp.100 ribu. Pekan lalu, harga cabai merah Rp.90 ribu dan cabai rawit hijau Rp.45 ribu.
Selain cabai, komoditas pangan lainnya seperti bawang juga merangkak naik. Termasuk harga beras.

“Bawang putih naik juga Rp.1.000, Bawang merah sebelum naik harganya Rp.20 ribu, saat naik menjadi Rp.25 ribu per kilo gram nya. Belum lagi beras juga naik. Biasanya awal bulan ini ramai pembeli. Saat ini sepi. Pusing juga kita modal besar pembeli jarang,” kata Ujang, salah seorang pedang di Pasar Cik Puan.

Menanggapi hal ini, Kasi Pengembangan dan Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi UKM Riau, Suryatiningsih, Selasa (06/09/2022) mengatakan, kenaikan harga cabai di Riau akibat gagal panen di Jawa. Sehingga pasokan cabai di Riau saat ini hanya mengandalkan dari Sumatera. Khususnya dari provinsi tetangga, yakni Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

“Iya, cabai naik karena ada gagal panen dari jawa, sehingga cabe yang masuk di Riau hanya dipasok dari sumatera. Makanya cabe di tempat kita naik,” katanya saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Ningsih menjelaskan, selain harga cabai, sejumlah komoditi lainya juga mengalami kenaikan. Mulai dari telur, beras serta tepung terigu.

“Sedangkan untuk bawang merah, daging ayam, masih stabil,” katanya.(sony)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer