Foto/ gambar dari jawapos. Opini ini ditulis oleh Yuniandono Achmad, S.E., M.E., pemerhati bulutangkis dari Bogor.
Undian atau drawing Piala Thomas dan Uber 2022 telah dilakukan BWF pada awal April 2022 lalu –tepatnya hari Jumat tanggal 1 April 2022. Tim putra Indonesia selaku juara bertahan berada di grup A bersama Korea Selatan, tuan rumah Thailand, dan Singapura. Sementara, tim putri Indonesia yang menempati unggulan 5-8, berada segrup dengan Jepang, peraih Uber 2018. Perhelatan piala Thomas dan Uber 2022 akan berlangsung di Bangkok, Thailand, pada 8-15 Mei 2022.
Di grup A, tim uber kita harus bersaing dengan Perancis, Jerman, dan Jepang. Indonesia baru meraih Uber sebanyak 3 (tiga) kali yaitu tahun 1975, 1994, dan 1996. Sedangkan tim putri Jepang pernah mendapatkan gelar Uber Cup sebanyak 6 (enam) kali, yaitu tahun 1966, 1969, 1972, 1978, 1981 dan 2018. Jepang merupakan negara tersukses kedua setelah Tiongkok yang mampu merebut dan mempertahankan Uber sebanyak 15 kali.
Untuk sektor putra -Indonesia dapat disebut dengan negara tersukses di beregu bulutangkis dunia, karena telah meraih 14 kali piala Thomas. Perlu menunggu 19 tahun dari gelar ke-13 ke gelar ke-14, tepatnya dari tahun 2002 ke 2021.Tiongkok merupakan negara tersukses berikutnya karena mampu meraih Thomas Cup sebanyak 10 kali.
Selengkapnya hasil undian grup di Piala Thomas 2022 adalah sebagai berikut. Di Grup A: Indonesia, Korea Selatan, Thailand, Singapura. Kemudian Grup B: Denmark, China, Perancis, Aljazair. Lalu Grup C: Taiwan, India, Jerman, Kanada. Selanjutnya Grup D: Jepang, Malaysia, Inggris, Selandia Baru.
Sementara hasil drawing Piala Uber 2022, di Grup A: Jepang, Indonesia, Perancis, Jerman.
Grup B: China, Taiwan, Spanyol, Australia.
Grup C: Thailand, Denmark, Malaysia, Mesir.
Grup D: Korea Selatan, India, Kanada, Amerika Serikat.
Tahun lalu, tim Uber kita mampu bertahan sampai perempat final, sebelum dikalahkan Thailand 2-3. Tim putri Thailand mendapatkan point dari ketiga tunggal putri, sedangkan kita menang di dua ganda putrinya. Bagaimana tahun ini? Pada penyisihan grup, kita termasuk dalam grup ringan. Bahkan bisa saja unggulan dua –yaitu Jepang- kita libas. Dengan catatan, kita mendapat dari ganda pertama, kemudian tunggal kedua, dan ganda kedua. Meski peluang untuk itu relatif kecil, apalagi bila Jepang menurunkan (lagi) Okuhara sebagai tunggal kedua, mendampingi Akane Yamaguchi.
Di perempat final, apabila rencana sesuai dengan unggulan yang ada, maka calon lawan kita sebagai runner up grup, adalah antara Tiongkok, tuan rumah Thailand, Korea, dan bisa lagi berjumpa dengan Jepang. Tahun lalu tim putri Indonesia terhenti di perempat final Piala Uber saat itu Gregoria Mariska dan kawan-kawan dikalahkan Thailand dengan skor 2-3 .
Kalau boleh memilih, tentunya kita ingin bertemu dengan Korea Selatan. Korea hanya mengandalkan tunggal pertama, yaitu An Se Young. Sementara kedua gandanya telah berulang kali kalah mengalahkan dengan ganda kita.
Kuda hitam untuk Uber Cup ini tentunya tuan rumah Thailand. Mereka merata di tunggal putri, bahkan memiliki 4 (empat) tunggal yang sama baiknya. Dari mulai Ratchanok Inthanon, Pornpawee Chocuwong, Busanan Ongbamruphan, dan Pithayaporn Chaiwan. Belum ditambah ganda mereka di peringkat 10 dunia yaitu Jongkholpan/ Rawinda. Bisa jadi posisi runner up –seperti tahun 2018- bisa didapat lagi. Atau bahkan bisa saja melibas tim China atau Jepang di final. Sejarah akan terjadi, Thailand mendapatkan Uber untuk pertama kalinya.
Peluang tim Thomas
Untuk pertama kalinya, tim putra Tiongkok tidak masuk unggulan 1-4, namun masuk ke unggulan 5-8. Tiongkok hanya mengandalkan tunggal pertamanya, Shi Yuqi, sedangkan tunggal kedua dan tiga masih belum stabil permainannya. Ganda putra juga masih belum sekokoh ketika Li Junhui menyatakan pensiun akhir tahun lalu. Duo menara Tiongkok, Li Junhui/ Liu Yuchen, merupakan peraih perak olimpiade Tokyo 2020.
Tim Indonesia satu grup dengan Korea, tuan rumah Thailand, dan Singapura. Kuda hitam dari grup ini adalah tim Thailand –meskipun hanya unggulan 9-12. Mereka punya Kanthapon dan Kunlavud. Tahun lalu mereka menghempaskan Ginting dan Jojo. Tim Gajah Putih unggul di sektor tunggal putra. Tahun lalu, dua poin kita hilang karena Ginting dan Jonatan kalah melawan Kanthapon dan Kunlavud. Untung dua ganda kita menang, dan tunggal terakhir -anak Sukoharjo, Shesar Hiren Rustavito- menuntaskan 3-2. Kita berharap dengan semakin membaiknya performa Jonathan dan kemenangan Shesar atas Shitikom Tammasin dua hari lalu (ajang Korea Open) maka kemenangan akan lebih meyakinkan.
Tim Garuda bulutangkis kita saya yakini bisa lolos ke babak kedua –karena Korea termasuk tim lemah, dan Singapura hanya mengandalkan tunggal pertama peringkat 10 dunia, Loh Kean Yew. Belum lagi Singapura akan konsentrasi ke Sea Games Hanoi yang berlangsung pada tanggal yang sama. Kemungkinan Loh Kean Yew akan diplot untuk mendapat emas tunggal putra.
Sepertinya hanya tim Indonesia yang berimbang antara tunggal dan ganda, sehingga menjadikan unggulan pertama. Denmark hanya kuat di tunggal pertama dan kedua. Jepang hanya kuat di tunggal pertama dan ganda pertama. Kemudian China Taipei seiring menuanya usia Chou Tien Chen dan ganda emas Tokyo 2020 (Wang Chi Lin/ Lee Yang) maka melemah secara tim. Namun jangan hal ini membuat kita jumawa. Dulu sewaktu Piala Thomas tahun 2014 kita juga menjadi unggulan pertama, namun kandas di semifinal.
Good luck team. Semoga tahun ini gelar ke-15 piala Thomas didapat dan semakin menahbiskan Indonesia sebagai raja bulutangkis putra dunia.
Yuni Andono Achmad, pengamat bulutangkis tinggal di kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tulisan pertama mengenai bulutangkis yang keluar di media adalah pada tahun 1996 di tabloid Bola. Tepatnya pada rubrik “Surat Pembaca” yang kemudian dipilih redaksi menjadi headline (tulisan terbaik) saat itu. Alumni FEB Universitas Gadjah Mada program S1, sedangkan S2 dari Magister Perencanaan Kebijakan Publik (MPKP) Fakultas Ekonomi UI, Depok. Selain menjadi akademisi juga sebagai konsultan di sebuah kementerian/ lembaga di Jakarta. Memiliki akun instagram di andonoachmad, dan facebook di Yuniandono Ahmad.