Pekanbaru (Nadariau.com) – Perpustakaan Pelita Hati SMAN 7 Pekanbaru telah menjadi icon rujukan studi banding bagi sekolah lain. Tidak hanya sekolah di Riau, bahkan ada sekolah lain diluar Riau yang studi banding ke Perpustakaan Pelita Hati SMAN 7 Pekanbaru.
Guna mengali lebih dekat Pustaka Pelita Hati, wartawan berbincang bincang dengan kepala sekolah selaku inspirator Perpustakaan Pelita Hati SMAN 7 Pekanbaru
Dalam suasana santai, Kepala SMAN 7 Pekanbaru Dr. Hj. Nurhafni.MPd menceritakan, Perpustakaan Pelita Hati, tidak hanya dikunjungi oleh sekolah lain saja, tetapi juga ada dari beberapa perguruan tinggi dan instansi pemerintah.
Selain studi banding untuk melihat dari dekat bentuk, desain dan keunikan Perpustakaan Pelita Hati, ada juga yang sekolah dan perguruan tinggi melakukan kerja sama dengan Perputakaan Pelita Hati diantaranya SMAN 3 Tapung, Perpustakaan Univeristas Lancang Kuning, LP3i Pekanbaru, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dan PCR.
Sekolah yang studi banding ke Perpustakaan Pelita Hati mencapai puluhan sekolah mulai dari SD, SMP SMA dan SMK. Bahkan ada dari sekolah provinsi tetangga ( Sumatara Barat ) yakni SMAN 11 Padang.
” Dari data yang kita rekap, ada 70 kerjasama dengan sekolah, perguruan tinggi dan instansi pemerintah. Selain itu, ada juga Penerbit Erlangga yang melakukan kerjasama dengan Perpustakaan Pelita Hati,” kata Nurhafni, Jumat (13/1/2022).
Jika dilihat dari bentuk dan desain Perpustakaan Pelita Hati, kata Nurhafni, terdiri dari beberapa ruangan seperti ruangan sirkulasi. Diruang sirkulasi ini ada terdapat sudut baca BI Corner, ruang baca, ruang referensi dan sudut baca.
Selanjutnya, ruang utama ada beberapa inovasi dan kreasi mulai dari kulkas buku, peti es buku, budaya nusantara berupa miniatur pakaian adat 34 provinsi dan 12 pakaian adat kabupaten/kota di Riau. Keseluruhan miniatur pakaian adat ini dibingkai dan tersusun rapi.
Pustaka Pelita Hati juga ada bilik melayu berisi hantaran pernikahan. Didalam pustaka, juga ada podcast dan sudut baca dan ruang panggung.
” Inovasi yang ada di Perpustakaan Pelita Hati menjadi daya tarik tersendiri dari sekokah lain. Bahkan, tak ayal banyak sekolah lain yang mencoba mendesain sama dengan Perpustakaan Pelita Hati,” kata Nurhafni.
Pembenahan inovasi Perpustakaan Pelita Hati terus dilakukan secara berkelanjutan. Walaupun 2018 Perpustakaan Pelita Hati berdiri, namun hingga kini terus dilakukan pembenahan, baik desain, penambahan miniatur, koleksi buku dan kreativitas penunjang perpustakaan.
” Kita tidak mau, desain yang itu itu saja, perlu inovasi yang dilakukan. Meskipun, pustaka kita ini jadi rujukan bagi sekolah lain untuk studi banding, tapi inovasi tidak boleh ketinggalan. Dan yang tak kalah penting, pustaka terus terawat dan aset perlu dijaga sampai kapanpun,” kata kepala sekolah berprestasi tingkat nasional ini.
Saat ini, kata Nurhafni, Pustaka Pelita Hati mengkoleksi 5.815 judul buku terdiri dari 4 ribu buku non fiksi dan 2 ribu buku fiksi. Tidak hanya buku, Pustaka Pelita Hati juga bisa meminjam buku melalui Aplikasi Slim 9 Bulian, E- Book kapan dan dimana saja bisa meminjam buku secara online.
“Jadi kita tidak perlu datang ke pustaka, tapi meminjam dan membaca melalui Aplikasi Slim 9 Bulian,” terangnya.
Berbagai prestasi yang diraih oleh Pustaka Pelita Hati SMAN 7 Pekanbaru antara lain juara 3 nasional Lomba Inovasi Pengembangan Gerakan Literasi Sekolah PGLSN tahun 2021. Lalu, juara 3 Lomba Pustaka SMA/SMK Kota Pekanbaru tahun 2018, juara 2 lomba Pustaka SMA/SMK Kota Pekanbaru 2019.
Selanjutnya, juara 3 Lomba Pustaka SMA/SMK Kota Pekanbaru tahun 2020 dan juara 3 Lomba SMA/SMK Kota Pekanbaru tahun 2021.” Tidak hanya pustaka yang meraih prestasi, tenaga perpustakaan kita juga berhasil mewakili Riau dalam Lomba Tenaga Perpustakaan SMA Tingkat Nasional Tahun 2018 lalu,” kata Nurhafni
Menurutnya, perpustakaan jangan hanya dilihat dari banyaknya buku tapi bagaimana pustaka ini bisa menumbuhkan minat baca siswa semakin tinggi, sebagai sumber inovasi dan sebagai sumber ilmu. (rul)