Pekanbaru (Nadariau.com) – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin mengaku, mengahdapi banyak terkendala dalam melakukan pendataan kepala keluarga (KK) di Kota Pekanbaru.
Diantaranya karena pandemi covid, Pemilik Rumah tidak membukakan pintu, pemilik rumah sedang bekerja di luar dan banyak lain-lain. Kendala ini menyebabkan lambatnya pendataan jumlah penduduk di Pekanbaru oleh petugas (Kader) yang bertugas dilapangan.
Terhitung sejak awal April hingga akhir Mei 2021, sudah tercatat sebanyak 175 ribu kepala keluarga (KK) di Kota Pekanbaru yang berhasil didata melalui Pendataan Keluarga tahun 2021 atau PK21.
“Data sampai akhir pekan kemarin, itu sudah didata sebanyak 175 ribu KK lebih atau sekitar 68 persen dari jumlah prediksi KK sebanyak 258 ribu KK,” kata Amin, Rabu (2/6/2021).
Lantaran belum mencapai target, kata dia, Pemerintah Pusat memutuskan untuk memperpanjang proses pendataan hingga akhir Juni mendatang. “Jadi pendataannya diperpanjang pusat,” ucap Amin.
Meski belum mencapai target di angka 100 persen, namun disampaikannya jika hasil PK21 di Kota Pekanbaru yang telah dimulai sejak awal April lalu merupakan tertinggi di Provinsi Riau.
“Begitu juga nasional, hasil pendataan kita juga masuk yang tertinggi,” ucapnya.
Untuk kendala warga yang susah ditemui, dikatakan Amin akan segera dikoordinasikan pihaknya dengan camat dan lurah setempat. Diharapkan, warga bersangkutan bisa membantu mempermudah kader pendata dalam melaksanakan tugasnya.
“Kita tentu berharap warga bisa membuka diri. Karena itu kita akan koordinasikan dengan camat dan lurah,” tutupnya. (ap)
 - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin mengaku, mengahdapi banyak terkendala dalam melakukan pendataan kepala keluarga (KK) di Kota Pekanbaru.){kind=link}