Pekanbaru (Nadariau.com) – Sangat sulit menjelaskan, kenapa tidak? Sekarang Pemerintah menebitkan peraturan dilarang mudik lebaran, disisi lain, Pemerintah membuka seluruh tempat wisata.
Apakah penyebaran covid-19 memilih tempat dan lokasi, kan tidak? Apakah untuk membunuh Covid 19 tersebut harus dilakukan separoh-separoh?
Jika takut perekonomian mati, maka dengan diperbolehkan mudik juga bisa menghidupkan ekonomi. Karena seluruh tempat wisata akan terisi.
“Menurut saya silahkan saja mudik antar provinsi, kenapa hanya didalam provinsi saja dibolehkan. Tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan. Setelah mudik kita pasti akan main ketempat wisata. Jadi kan terkunjungi keduanya,” kata Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto, Senin (16/4/2021).
Hardianto menjelaskan, jika peraturan pelarangan mudik ini sudah diterbitkan diharapkan dapat ditinjau ulang. Dan rumbukkan kembali bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah untuk mencari solusi agar dapat mengantisipasi penyebaran Covid 19.
Setelah dirumbukkan baru diputuskan, apakah dilarang dan/atau dipersilahkan mudik lebaran. Karena, mudik tersebut adalah momen yang sangat ditunggu tunggu oleh umat muslim di Indonesia.
“Mudik itu sangat penting bagi kita. Karena disaat itu kita bisa bersilaturahmi dengan saudara karib kerabat dikampung halaman. Momen ini sangat kita tunggu tunggu setiap tahun,” ujar Hardianto. (ind)


