Kamis, Agustus 21, 2025
BerandaHeadlinePemerintah akan Perbaiki Kerusahakan Ponpes Al Ihsan Akibat Akibat Semburan Gas

Pemerintah akan Perbaiki Kerusahakan Ponpes Al Ihsan Akibat Akibat Semburan Gas

Pekanbaru (Nadariau.com) – Pemerintah akan membantu perbaikan kerusakan bangunan dan tanah di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihsan. Sehingga kegiatan proses belajar mengajar bisa kembali dilaksanakan.

Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, kondisi alam di lokasi semburan gas terlihat berantakan. Material dari semburan gas bumi tampak menumpuk.

“Kita akan membantu perbaikan di Ponpes Al Ihsan. Sekarang kondisinya sangat memprihatinkan,” kata Indra, Ahad (14/2/2021).

Sekarang PUPR telah membantu membersihkan lumpur dari semburan gas dengan menggunakan alat berat.

Sementara untuk semburan gas sendiri, disampaikan Indra sudah jauh berkurang dari hari-hari sebelumnya.

“Infromasi terkahir, saat ini semburan lumpur yang keluar di area tersebut sudah tidak besar lagi dan relatif jauh berkurang dari sebelumnya. Memang sudah dalam kondisi aman. Kita terus berkoordinasi dengan provinsi untuk penanganan ini,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, semburan gas bumi yang terjadi di kawasan Ponpes Al-Ihsan Boarding School di Jalan Tujuhpuluh, Kecamatan Tenayan Raya, mulai merusak sejumlah bangunan di kawasan itu.

Semburan gas bercampur lumpur tersebut terus keluar dari penggalian sumur bor sejak Kamis (4/2/2021) sore kemarin.

Pimpinan Ponpes Al-Ihsan Boarding School Muhammad Akhyar Rifqi menjelaskan awalnya pihaknya ingin membuat sumur bor untuk kepentingan santri sehari-hari. Karena selama ini santri menggunakan air dari danau dan sangat tidak layak dipakai mandi dan mencuci.

“Ini sumur kedua kita bor. Dulu dekat masjid, juga mengeluarkan gas. Jadi kita tutup, cuma hanya 6 jam selesai,” ungkapnya.

Kemudian, terang dia, pihak pesantren mendatangkan pengebor, yang mengerjakan sumur bor di perkantoran walikota. Menurutnya, yang menentukan titik bor juga pekerja bor.

Setelah dibor dengan kedalaman 115 meter lobang galian mengeluarkan air. Namun pada saat pipa diangkat, bersamaan ternyata keluar gas.

“Material belum ada, masih gas saja. Saat keluar gas kita putuskan untuk evakuasi santri. Saat itu masih normal, belum ada yang rusak. Kita langsung evakuasi ke pesantren pusat yang ada di Kubang,” paparnya.

Namun pada Kamis malam, kondisi semakin parah lantaran semburan gas juga disertai material padat. Kondisi itu yang menyebabkan kerusakan di sekitar pondok pesantren.

“Yang rusak asrama, aula, kelas, masjid pun kena. Sekitar 12 meter nyembur ke arah barat. Semua, barang-barang kita pindahkan ke Kubang,” paparnya. (don)

 

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer