Jumat, Februari 7, 2025
BerandaHeadlineAkibat Tidak Diangkut, Tumpukan Sampah Menggunung di Kota Pekanbaru

Akibat Tidak Diangkut, Tumpukan Sampah Menggunung di Kota Pekanbaru

Pekanbaru (Nadariau.com) – Hingga siang ini, Senin 4 Januari 2021, tumpukan sampah masih tampak di seluruh penjuru Kota Pekanbaru. Hal ini diduga akibat tidak diangkut pihak pengelola sampah.

Dari pengamatan media, tumpukan sampah masih terlihat mulai dari Jalan Tanjung Datuk, Jalan Sultan Syarif Kasim, Jalan Diponegoro, Jalan Wonosari, Jalan Nangka dan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) lainnya.

Tumpukan sampah ini ada yang diletakkan warga di depan rumah, hingga tumpukan di TPS.

Sampah-sampah yang belum diangkut ini, karena ada hampir merata, membuat Kota Pekanbaru seolah menjadi kota tumpukan sampah.

Salah satu warga Pesisir, Lima Puluh, Juni, mengatakan bahwa tumpukan sampah ini sangat mengganggu pemandangan.

“Heran juga saya, apa masalah orang Pemko (Pemerintah Kota), sehingga sampah tak ada yang mengangkut,” kata dia, seperti dikutip dari bertuahpos.com.

Warga lain, Rivo, yang berdomisili di Jalan Durian, Sukajadi, juga mengeluhkan hal yang sama.

“Sampah ini bau busuk, banyak penyakit. Kita buang ke TPS, tapi di TPS tak ada yang mengangkut,” kata Rivo.

Sementara tumpukan  sampah di Kota Pekanbaru terlihat di mana-mana. Kondisi ini menggambarkan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru tak becus dalam mengelola sampah kota.

Warga mengeluh, karena truk sampah tidak lagi datang mengangkut limbah rumah tangga itu. Salah satu lokasi yang hingga kini masih terlihat sampah-sampah menumpuk, di Jalan Thamrin, Sail, Pekanbaru. Sampah tertumpuk hingga bau busuk merebak.

Pemandangan yang sama juga bisa dilihat di beberapa TPS seperti dijalan Jalan HR Soebrantas, Tampan, simpang lampu merah Tabek gadang, termasuk di beberapa tempat lainnya.

“Sekali lagi, Pemko Pekanbaru menunjukkan kalau mereka tidak becus hanya untuk mengelola sampah,” kata Ibrahim, warga yang terdampak langsung aroma busuk dari tumpukan sampah rumah tangga, yang tidak jauh dari kediamannya di Kecamatan Sail, Pekanbaru.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Agus Pramono mengakui ada keterlambatan pengangkutan sampah karena kontrak dengan dua pengelola angkutan sudah berakhir pada 31 desember 2020 lalu.

PT Godang Tua Jaya dan PT Samhana Indah adalah perusahaan mitra mereka yang bertugas mengelola masalah ini. Mereka tidak lagi melakukan aktivitas seperti biasa karena secara tertulis kontrak untuk pekerjaan mereka telah selesai.

Agus menegaskan bahwa pihaknya sudah mengangkut satu persatu titik penumpukan sampah. Ia mengakui bahwa pengangkutan sampah terjadi keterlambatan dari jadwal semestinya.

Proses pengangkutan oleh truk sampah DLHK Kota Pekanbaru secara bergiliran. Mereka mengangkut sampah yang tumpukannya meresahkan masyarakat.

“Saya minta maaf kepada masyarakat [atas masalah penumpukan sampah]. Kami berupaya menjaga kebersihan seluruh kota, adanya keterlambatan karena keterbatasan armada,” katanya.

Agus menegaskan bahwa saat ini proses lelang sedang berlangsung di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Pekanbaru.  Ia berharap pemenang lelang angkutan sampah sudah terpilih pada Januari 2021 ini.

Namun belum ada pemenang lelang. Itulah alasannya mengapa sampah-sampah di kota ini menumpuk. “Kesalahan itu memang ada di DLHK,” kata Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Pasla menanggapi persoalan tumpukan sampah yang meresahkan masyarakat.

“Kesalahan itu memang ada di dinas (DLHK), karena mereka tau kontrak berakhir 31 Desember 2020. Seharusnya dari jauh hari sudah harus dilaksanakan dan ditentukan pemenang, sehingga tanggal 1 Januari 2021 pemenang lela harus sudah kerja,” ungkapnya.

Apa yang terjadi saat ini menjadi bukti kalau sistem pengelolaan sampah di Pemko Pekanbaru bermasalah. Andaikan proses lelang menemui kendala, DLHK seharusnya membuat adendum dengan perusahaan pengangkut sampah yang lama.

“Ini pengangkutan sampah kegiatan rutin, bayangkan 700-800 ton sampah perhari jika ditunda pengangkutannya sampai seminggu berapa ribu ton sampah. Kesalahan itu dinas tidak mengantisipasi dan ada kelalaian,” pungkasnya. (dan)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer