Pekanbaru (Nadariau.com) – Kelompok 20 KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswi Universitas Muhammadiyah Riau terjun ke lapangan dengan sasaran pelaku UMKM yang ada di Pekanbaru, untuk melakukan sosialisasi guna membangun kreativitas para pelaku UMKM pengrajin rotan di era new normal.
Hal itu dikarenakan pengrajin rotan merupakan salah satu bentuk pengembangan seni karya masyarakat Pekanbaru yang harus terus dijaga konsistensinya. Banyak pengrajinrotan yang bisa kita temui, tepatnya di Jalan Yos Sudarso, Rumbai.
Beraneka ragam bentuk kerajinan rotan ini tersedia, mulai dari perabotan rumah tangga, perkantoran, aksesoris, dan masih banyak lagi.
Kelompok KKN 20 UMRI ini memberikan suntikan kepada para pengrajin rotan untuk terus melakukan penggiatan dengan terus berinovasi untuk mengembangkan usahanya.
“Kami mengunjungi Pengrajin rotan tersebut, memberikan sosialisasi tentang pengembangan kreativitas mereka secara face to face dengan tetap menerapkan protokol pencegahan covid. Hal ini kami lakukan, agar lebih maksimal. Dan para pengrajin akanmerasa lebih terangkul lagi,” ungkap Ade Irma, salah satu anggota kelompok KKN 20 UMRI.
Ditengah Pandemi Covid-19 yang semakin hari kian mencuak, memberikan dampak yang begitu besar terhadap penjualan serta pendapatan pelaku UMKM pengrajin rotan.
Salah satu dampak yang dirasakan oleh para pengrajin rotan adalah dengan menurunnya omset penjualan dikarenakan para pembeli yang kurang disebabkan oleh kondisi ekonomi masyarakat menurun drastis.
Menurunnya minat pembeli bagi para pelaku UMKM tidak lantas membuat mereka patah arang. Mereka terus melakukan perbaikan sistem penjualan mereka dengan terus membangun kreativitas.
Selain itu, para pengrajin rotan tersebut juga meningkatkan strategi pemasaran agar usahanya tetap berjalan.
“Karena adanya virus corona ini, pendapatan masyarakat menurun karena banyak yang dirumahkan atau di PHK, hal itulah yang membuat minat pembeli saat ini berkurang jauh dari sebelumnya”, ungkap Oyon, salah satu pengrajin rotan.
Ia juga menambahkan bahwa ia bersama rekan-rekannya sesama pengrajin hanya membuat rotan sesuai pesanan saja. Dan rata-rata yang pembeli saat ini memesan via online.
Mereka sempat merasakan kesulitan untuk memperoleh bahan baku sejak diberlakukannya lockdown. Namun, setelah era new normal mulai dijalankan, pemasokan bahan baku pelan-pelan mulai membaik.
Dengan adanya masa new normal ini, para pengrajin semakin semangat dalam mengembangkan kreativitas mereka dalam membuat beragam produk seni yang berkualitas.
Kuliah kerja nyata yang diakukan oleh kelompok KKN 20 UMRI ini berbeda dari biasanya. Yang biasanya sosialiasi diadakan pada suatu daerah tertentu dengan mengumpulkan massa, namun kali ini mereka yang mengunjungi massa satu per satu untuk melakukan sosialiasi tersebut.
Harapannya, kegiatan yang mereka lakukan akan menjadi semangat baru yang benar-benar mampu menciptakan inovasi bagi para pelaku UMKM di Pekanbaru. (pia)