Pekanbaru (Nadariau.com) – Meskipun Indonesia sedang dilanda Pandemi Covid-19, namun tidak menyurutkan semangat Pemuda Muhammadiyah Provinsi Riau untuk melakukan mekanisme organisasi untuk melanjutkan cita-cita perserikatan Muhammadiyah dengan menyelenggarakan pelantikan Pimpinan Wilayah Periode 2018-2022 secara virtual melalui Zoom Cloud Meeting oleh Sunanto selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
Cak Nanto -begitu panggilan Akrabnya pada Sabtu (27/6) melantik sebanyak 90 orang pengurus yang sebagian besar hadir melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting namun pengurus Inti tetap hadir di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Provinsi Riau Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 88 Pekanbaru dengan penerapan Protokol Kesehatan secara ketat.
“Pelantikan ini kita terapkan standar Protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh WHO” tutur Andi Saputra, selalu Ketua panitia Pelaksana.
Acara berlangsung dari pagi sampai malamnya dengan agenda pelantikan dilanjutkan dengan upgrading dan rapat program kerja. Sehingga pasca pelantikan pimpinan dan anggota Pemuda Muhammadiyah Riau langsung tancap gas untuk menjalan kan program kerja kedepannya.
“Acara ini kita maksimalkan untuk pelatikan, upgranding dan rapat program kerja agar bisa tancap gas pasca pelantikan” tambah Andi Saputra
Dalam sambutan virtualnya, Cak Nanto memberikan arahan kepada segenap pimpinan dan anggota Pemuda Muhammadiyah Riau agar senantiasa bergerak dalam koridor dakwah Muhammadiyah, dan memanfaatkan momentum covid-19 ini untuk meneguhkan nilai-nilai kemuhammadiyahan kepada masyarakat secara kaffah (totalitas) dengan semangat ‘Amar Ma’ruf – Nahi Munkar’.
“Pergerakan Pemuda Muhammadiyah harus berada dalam koridor Dakwah Muhammadiyah dan memanfaatkan momentum covid-19 ini untuk meneguhkan nilai-nilai Kemuhammadiyahan secara Kaffah dalam semangat Amar Ma’ruf Nahi Munkar”, tutur Cak Nanto yang disaksikan melalui layar monitor.
“Pemuda Muhammadiyah agar selalu menjadi garda terdepan untuk menjadi penyebar Islam rahmatan lil Alamin dan gagasan dan ide-ide tentu sesuai dengan porsi kepemudaannya. Manfaatkan Pemuda Muhammadiyah sebagai wadah untuk mengaktualisasikan kemampuan diri untuk menyebarkan nilai-nilai yang baik yang sesuai dengan semagat perserikatan” tutur Cak Nanto.
Terakhir, Cak Nanto juga berpesan “Jadikan rumah Muhammadiyah sebagai rumah persuadaraan, rumah perjuangan dan sebagai rumah pergerakaan “Al-Ma’un” dalam setiap langkah-langkah kehidupan kita”
Cak Nanto melantik secara resmi Firdaus, Ketua terpilih pada Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah Provinsi Riau XVI di yang diselenggarakan di Kabupaten Siak akhir tahun lalu.
Pelantikan juga di hadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau Dr. H. Saidul Amin, MA. Dalam nasehatnya, Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau ini memberikan contoh agar pemuda menempatkan diri sebagaimana sikap pemuda yang termaktub dalam Al-Qur’an.
“Ambilah contoh sikap pemuda sebagaimana yang dilakukan oleh Ashabul Kahfi yang.memilih mengasingkan diri. Nabi Yusuf yang memilih untuk berkoalisi dalam hal kebaikan. Nabi Musa dan Nabi Ibrahim dengan sikap melawan kemungkaran,” ujar Saidul.
Saidul Amin juga berpesan kepada Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah agar meningkatkan kualifikasi sebagai kader penerus Dakwah Muhammadiyah masa depan sehingga yang menggerakan amal-amal usaha muhammadiyah ini digerakkan oleh kader yang benar-benar paham tentang kemuhammadiyahan dan selalu menjaga semangat dakwah Muhammadiyah.
“Adek-Adek Pimpinan Wilayah harus meningkatkan kualifikasi sehingga seluruh Amal Usaha Muhamadiyah dari tingkat SD hingga perguruan tinggi ini bisa digerakan oleh Pemuda sebagai kader penerus Dakwah Muhammadiyah” tutur Dai Kondang Provinsi Riau ini.
Firdaus dalam Pidato Iftitah-nya juga menekankan semangat kepemudaan dan Kemuhammadiyahan, berpartisipasi aktif dalam membangun Muhammadiyah dan Provinsi Riau kedepan.
Selain itu Firdaus juga berharap kehadiran Pemuda Muhammadiyah menjadi lumbung untung melahirkan kader-kader perserikatan sebagai penerus gerakan Dakwah Muhammadiyah.
“Disini secara kolektif kita harus mampu mewujudkan Pemuda Muhammadiyah sebagai lumbung untuk melahirkan kader-kader perserikatan yang akan melanjutkan perjuangan dakwah Muhammadiyah kedepan,” tutur Firdaus.
Untuk mewujudkan itu semua tambah Firdaus, Pemuda Muhammadiyah harus menjadi pemuda yang berilmu yakni mau terus belajar, pemuda beramal yakni mampu menempatkan diri pada posisi-posisi strategis baik dalam persyarikatan maupun di luar persyatikatan dan pemuda madiri.
Kegiatan-kegiatan Pemuda Muhammadiyah harus bisa mandiri dengan cara swadaya anggota dan simpatisan sehingga kegiatan dakwah ini tidak lagi dengan pola-pola proposal atau tangan dibawah, tutur Firdaus. (ind)