Pekanbaru (Nadariau.com) – MRI_ACT Riau bekerja sama dengan IDI Wilayah Riau dan Program Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau telah memberikan sajian buka gratis berupa nasi kotak sebanyak 50 kotak dan 100 kotak ayam geprek hibah dari salah satu donatur kepada masyarakat yang terdampak COVID-19.
ada pun tempat untuk berbagi nya di sekitar daerah Jl. Lele (Belakang Living World Pekabaru) dan Jl. Bangau Sakti perumahan Bumi Mi’raj, Pekanbaru. Program ini merupakan bentuk kepedulian ACT dan IDI Wilayah Riau kepada masyarakat yang melaksanakan puasa ramadhan.
Sajian berbuka puasa ini menemani momen berbuka puasa bagi pekerja harian seperti supir angkot, pedagang keliling, pemulung yang maish berjuang mencari nafkah di luar rumah saat pandemi covid-19 dan masih diberlakukannya psbb di kota Pekanbaru. (senin, 11 mei 2020)
Ibu Arda, salah satu warga sekitar jalan lele, Pekanbaru penerima manfaat pembagian iftar hari ini bercerita tentang kondisi keliarga beliau saat ini.
Ibu rumah tangga ini menceritakan dampak pandemi covid-19 yang mempengaruhi kondisi perekonomian keluarga mereka.
Sang kepala keluarga hanya bekerja sebagai supir angkutan umum. Pandemi covid-19 menyebabkan pendapatan dari suaminya berkurang drastis. Karena tidak banyak orang menaiki angkutan umum yang disebabkan pemberlakuan PSBB di Kota Pekanbaru.
Menurut cerita Arda, untuk makan sehari-hari kami serba kekurangan dan mengharapkan bantuan dari tetangga sekitar. Beliau mempunyai tanggungan anak 3 orang yang masih bersekolah yakni TK, SD dan SMP. Ibu Arda lalu bercerita bahwa dampak covid-19 ini juga berpengaruh terhadap pendidikan anaknya. Dimana sekarang kegiatan sekolah melalui daring (dalam jaringan) yang otomatis menggunakan paket internet dan android.
Arda bercerita, “anak saya sekarang tidak dapat mengikuti kegiatan sekolahnya dikarenakan apa-apa serba internet. Jangankan untuk internet, handphone saja tidak punya, dan untuk biaya hidup sehari saja masih mengharapkan tetangga sekitar,” kata Arda.
Sebelum pandemi covid-19 ini ekonomi mereka sudah sangat pas-pasan apalagi dengan adanya pemberlakuan psbb ini membuat penghasilan suaminya sangat berkurang.
Ditempart lain, Dewi salah satu warga sekitar yang mengalami dampak dari pandemi covid-19 ini di perekonomian keluarganya.
Dewi yang semulanya berjualan mainan di lampu merah bersama suaminya juga harus menanggung akibat dari diberlakukaknnya PSBB di Kota Pekanbaru.
“Sejak pandemi covid-19 ini, dagangan kami sangat sepi pembeli, tidak banyak orang yang lewat di jalan raya, ekonomi kami sangat sulit, belum lagi uang kontrakan yang menunggak,” cerita Dewi.
Dewi menceritakan kehidupan mereka sekarang serba kekurangan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Dampak dari pandemi covid-19 ini menyebabkan sebagian besar masyarakat kehilangan penghasilannya bahkan pekerjaannya. sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sangat sulit sekali.
Banyak sekali cerita-cerita dari saudara-sadara kita yang merasakan dampak langsung dari wabah corona ini. Semoga selalu ada uluran tangan dari orang-orang baik untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita.
Semoga Allah selalu memberi keberkahan dan keselamatan bagi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin
IDI dengan ACT bersama Mahasiswa Kukerta Relawan Universitas Riau mengajak sobat dermawan dapat berkontribusi melalui rekening, a.n Aksi Cepat Tanggap melalui BNI Syariah 66-6000-0448, Mandiri Syariah 6666-7777-68. (dan)