Kuansing (Nadariau.com) – Dampak dari diliburkannya sekolah dan perguruan tinggi, membuat proses belajar mengajar dilakukan secara on-line. Akibatnya, kebutuhan internet masyarakat mengalami peningkatan di Kuansing
Hal itu di akui salah seorang pelaku usaha gerai Ponsel , Imus (40) saat ditemui awak media Selasa siang di Benai.
Imus yang sudah bergelut di dunia Ponsel sejak sepuluh tahun lalu menyebutkan, untuk permintaan paket internet cukup tinggi.
“Bisa mencapai 50 persen dibandingkan waktu sebelumnya,” ujar pria yang lebih di kenal dengan Imus Ponsel tersebut.
Mungkin karena sekolah dan universitas diliburkan, serta berlakunya pola pembelajaran secara online. Sehingga kebutuhan internet masyarakat mengalami peningkatan, cukup signifikan.
Meski demikian, tidak halnya dengan permintaan telpon selular baru. Permintaan masyarakat relatif stagnan, namun kesulitan justru dialami pelaku usaha gerai ponsel, untuk mendapatkan pasokan handphone baru.
Berbagai merk pemasok, seperti Samsung, Vivo, dan lainnya tidak lagi memberikan batas toleransi kepada pedagang. Ada uang ada barang, jika tidak jangan harap para pemasok akan mengirim barang ke gerainya.
“Kita berharap, bencana ini cepat berlalu, dan aktifitas masyarakat bisa kembali normal,” ucap Imus yang juga berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah favorit di Kecamatan Benai itu. (AK)