Selasa, Agustus 12, 2025
BerandaHeadlineMahasiawa Minta Kegiatan Ceng Beng Warga Tionghoa di Umban Sari Diundur

Mahasiawa Minta Kegiatan Ceng Beng Warga Tionghoa di Umban Sari Diundur

Pekanbaru (Nadariau.com) – Gabungan Mahasiswa Tempatan Umban Sari minta acara tradisi masyarakat Tionghoa Ceng Beng (Ziarah kubur) diundur. Hal ini mengingat bencana virus corona atau (Covid 19) sedang melanda negara ini.

“Sementara acara ini diperkirakan dilaksanakan pada awal bulan April nanti,” kata Samian selaku koordinator Gabungan Mahasiswa Tempatan Umban Sari, Kamis (26/3/2020).

Lebih lanjut Samian mengatakan, sekarang Pemerintah sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan bahaya corona serta melakukan pencegahan disemua lini.

Melalui surat edaran seluruh kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengundang keramaian dihentikan. Mulai dari kegiatan pendidikan, sosial, budaya, agama dan lain sebagainya.

ASN pun dibenarkan bekerja di rumah. Bahkan dibeberapa daerah di Indonesia sampai ada larangan ibadah Sholat Jumat, yang sempat menjadi kontroversi dimasyarakat.

Namun langkah itu tetap diambil oleh Pemerintah semata mata untuk memutus mata rantai berkembangnya virus corona. Tidak sampai disitu saja, saat ini juga ada larangan makan ditempat umum.

“Yang mana akhir – akhir ini kita kerap melihat adanya penertiban oleh aparat terkait masyarakat yang berdagang. Karena diduga menimbulkan kerumunan masyarakat. Langkah-langkah ini patut kita apresiasi meskipun pasti ada pro dan kontra,” ujar Samian.

Ditambahkan Samian, bahwa mahasiswa yang bertempat di Umban Sari saat ini memiliki kekhawatiran terkait akan diadakan acara Ceng Beng. Dan mahasiswa juga telah menyurati Polresta Pekanbaru dengan nomor surat (05/GMTUS/III/2020) pada hari Senin, 23 Maret 2020 kemarin, dengan tembusan Lurah Umban Sari dan Camat Rumbai.

Melalui surat ini diharapkan kegiatan tersebut bisa diundur sampai selesainya bencana corona di negara Indonesia.

Kemudian, merujuk kepada surat Maklumat Kapolri, dimana setiap kegiatan yang mengundang keramaian baik itu bersifat sosial, budaya, agama maupun seminar ditiadakan sampai waktu tidak ditentukan.

Melalui surat itu mahasiswa meminta kepada Kapolresta Pekanbaru agar mengikuti Maklumat Kapolri tersebut. Jika acara tetap dilaksanakan maka Kapolresta bisa mengambil tindakan tegas dan membubarkan acara tersebut.

Namun apabila kegiatan ini tidak dibatalkan, maka acara Ceng Beng bisa berpotensi menimbulkan keramaian. Sementara asal mereka yang datang ziarah kubur tidak dikegahui secara pasti.

“Untuk itu, karena rentan terjadi penyebaran corona, maka Mahasiswa Tempatan Umban Sari dan masyarakat siap menyuarakan ini kepada pemerintah, dengan melakukan konsolidasi terlebih dahulu dengan tokoh tokoh masyarakat. Sebab beberapa tokoh masyarakat juga gerah dengan acara Ceng Beng ini.

“Kepada pihak Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru serta Kepolisian jangan tutup mata dengan rencana kegiatan ini. Sebab jika kegiatan ini tetap berjalan, maka mahasiswa akan mempertanyakan komitmen Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru serta Kepolisian dalam memberantas penyebaran corona,” tegas Samian. (olo)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer