Rabu, Juli 23, 2025
BerandaHeadlineMahasiswa Demo Pimpinan Tranaportasi Karena Membiarkan Po Bus Beroperasi Diluar Terminal

Mahasiswa Demo Pimpinan Tranaportasi Karena Membiarkan Po Bus Beroperasi Diluar Terminal

Pekanbaru (Nadariau.com) – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Tempatan Riau (Format-R) mendatangi Kantor Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Riau Kepri untuk melakukan aksi demontrasi.

Hal ini terkait permasalahan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS).

Ketua Format-R Arizal dalam orasi mengatakan, banyak permasalahan yang terjadi di Terminal BRPS. Namun tidak pernah ditindak lanjuti, seakan ada kesan pembiaran.

“Untuk itu Pimpinan BPTD Wilayah Riau Kepri harus bertindak tegas terhadap segala permasalahan tersebut,” sorak Arizal, Kamis (27/2/2020).

Dalam pernyataan sikapnya Arizal meminta Kepala BPTD Riau mencopot Kasatpel Terminal BRPS. Karena tidak becus dalam bekerja. Dimana, banyak Po Bus yang beroperasi diluar terminal.

Kepala BPTD harus menginvestigasi terkait banyaknya Po bus beroperasi diluar terminal. Supaya tidak ada kesan pembiaran yang diakibatkan akibat dugaan kongkalikong dengan Po Bus.

Pimpinan BPTD juga harus mencopot izin operasional Perusahaan Po bus yang beroperasi diluar terminal.

Kemudian meminta Kepala BPTD Riau Kepri untuk menginvestigasi proyek rehabilitasi terminal BRPS yang di danai oleh APBN tahun 2018 diduga senilai Rp1,8 miliar. Namun saat ini kondisi terminal cukup memprihatinkan.

“Sekanjutnya blacklist rekanan dalam pengerjaan proyek tersebut, yang diduga pekerjaan asal jadi,” kata Arizal.

Usai berorasi di luar kantor, akhirnya mahasiswa dari Format dibawa berdialog dalam Kantor BPTD Riau Kepri.

Dalam dialog sempat terjadi perdebatan antara staf BPTD dengan mahasiswa.

Sementara Kasubag TU BPTD Didi mengatakan akan menindak lanjuti tuntutan mahasiswa ini, dengan memberi pembinaan kepada Po bus yang masih beroperasi diluar terminal.

“Terkait proyek renovasi terminal itu tidak ada jadi temuan oleh badan audit,” kata Didi kepada mahasiswa.

Selesai berdialog, akhirnya Format membubarkan diri. Namun sebelumnya, Kordum Aksi Aris Masduki memberikan ultimatum Kepada BPTD.

“Apabila aspirasi ini tidak ditindak lanjuti 7×24 Jam, maka mahasiswa memastikan akan turun lagi sampai hal ini bisa tuntas,” ancam Aris.

Diluar ruangan, Ketua Format mengatakan kepada media, apa bila permasalahan ini tidak ditindak lanjuti, tidak tertutup kemungkinan mahasiswa akan menggelar aksi di Polda dan Kejati Riau.

Agar penegak hukum dapat mengusut kasus pembiaran Po bus beroperasi diluar terminal. Pembiaran itu diduga akibat ada oknum BPTD dan oknum staf terminal yang malas bekerja, sehingga lebih memilih menerima upeti dari Po bus daripada kelapanngan untuk menegakkan aturan berlaku.

Padahal mereka bekerja harus merujuk ke UU no 22 tahun 2009 dan peraturan Dirjen perhubungan darat no SK.5923/AJ.005/DRJD/2016, tentang SOP pengeoperasian terminal tipe A.

“Dari UU dan peraturan diatas, menegaskan Po bus dilarang beroperasi diluar terminal. Akan tetapi oknum BPTD mengabaikan aturan tersebut dengan sengaja,” ujar Arizal. (olo)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer