Inhu (Nadariau.com) – Agar tubuh bisa terjaga dengan baik, timm Kukerta Unri melakukan acara “Seminar Sex Education” kepada masyarakat di Desa Lambang Sari V, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Seminar Sex Education ini dilaksanakan di Balai Desa Lambang Sari V. Dimana acara ini difokuskan kepada ibu dan anak dimana anak dapat membuka kesadaran untuk menjaga tubuhnya, sehingga anak-anak tidak lagi menjadi korban pelecehan sexual bagi orang dewasa dan ibu sendiri dapat mengawasi pergaulan anaknya.
Ahmad Zamhuri selaku kordinator desa menyampaikan, maraknya kasus kekerasan seksual yang diberitakan dewasa ini menjadi dasar pemikiran mahasiswa untuk melakukan seminar ibu dan anak. Bertajuk stop kekerasan pada anak, sebagai wujud penyelamatan generasi bangsa.
“Hendaknya setelah seminar ini ibu-ibu Desa Lambing Sari V dapat menjadi lebih progresif dan aktif lagi dalam memantau perkembangan anak-anaknya. Guna sebagai generasi bangsa yang mana akan memimpin bangsa ini dimasa yang akan datang,” kata Ahmad, saat menggelar seminar pada 28 Juli 2019.
Pada seminar ini mahasiswa Kukerta mengundang beberapa Pemateri dari berbagai bidang. Seperti bidang kesehatan, pisokologi, tokoh ulama dan hukum.
Pelaksanaan seminar ini diawali dengan pengarahan dalam bidang kesehatan yang dibawakan oleh Dr Rindy dari Puskesmas Desa Lambang sari 123.
Ia memberikan pengarahan tentang bagian tubuh mana saja yang tidak boleh dipegang oleh orang lain. Dan apa saja penyakit yang akan dialami dari tindakan pelecehan terhadap anak.
Kemudian dilanjutkan pengarahan dari bidang psikologi yang dibawakan oleh ibu sekretaris desa, ibu Dien Sawitri Iswana SPsi, lulusan dari Psikologi UIN SUSKA RIAU.
Pengarahan mengenai bagaimana keadaan mental seorang anak jika terjadi kasus pelecehan. Kemudian bagaimana sikap seorang ibu dalam menghadapi mental anak yang sedang terguncang.
Pemateri ketiga yaitu dalam bidang hukum merupakan salah satu mahasiswa Kukerta yang menjabarkan mengenai UU yang berlaku, jika adanya pelecehan sexual terhadap anak dan bagaimana cara pelaporan tindakan pelecehan sexual kekantor polisi dengan baik dan benar.
Yang terakhir dari tokoh ulama bernama ustad Usman, ia diberikan kajian bertema bagaimana pandangan Islam terhadap perbuatan tindakan pelecehan sexual.
Disela-sela acara adanya simulasi dari tim Kukerta Unri. Simulasi dilakukan oleh dua orang yang bertindak sebagai orang dewasa dan anak-anak untuk memberikan pengarahan terhadap anak.
“Seperti bagaimana perlawanan yang harus dilakukan jika ada tindakan pelecehan sexual,” jelas Ahmad. (dan)