Pekanbaru (Nadariau.com) – Pasca wisuda minggu kemarin, alumni Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau, sudah langsung diterima bekerja disejumlah perusahaan pada instansi pemerintah dan swasta.
Bahkan tidak sedikit alumni Faperta ini lebih memilih berwirausaha. Karena mereka langsung memanfaatkan ilmu yang dipelajari di kampus ditempat usaha sendiri.
Dekan Faperta Unilak Dra Enny Mutryarny MP, mengaku sangat bangga dengan keberhasilan alumni Faperta selama menimba ilmu di bangku perkuliahan.
Dengan keberhasilan pendidikan, diharapkan alumni Faperta, khususnya ribuan alumni Unilak bisa berbuat dan membangun daerah Riau lebih baik kedepan.
“Alhamdulillah alumni Faperta telah bekerja pada instansi pemerintah, swasta dan ada juga berwirausaha. Hal ini merupakan bukti nyata mereka mampu bersaing dengan dunia kerja sesuai dengan kompetensi bidang keilmuan yang dimiliki,” kata Enny, Jumat (19/04/2019).
Kepada alumni Faperta, Enny mengajak secara bersama-sama membangun Faperta menjadi Fakultas Pertanian yang unggul ditingkat nasional yang berlandaskan budaya Melayu. Karena majunya suatu perguruan tinggi tidak terlepas dari peran para alumni.
Pada saat ini Faperta dalam masa proses seleksi akreditasi kedua. Diharapkan Faperta dapat mempertahankan Akreditasi B, yang selama ini telah diraihnya.
“Terimakasih kepada para orang tua alumni yang telah memberikan kepercayaan kepada Faperta sebagai tempat menimba Ilmu. Diharapkan para alumni ini bisa berguna bagi bangsa dan negara, serta membahagiakan orang tuanya,” harap Enny.
Salah seorang alumni Faperta Hawani Hasibuan SP yang menjadi pemuncak wisuda telah diterima bekerja disebuah perusahaan IT di Pekanbaru. Sebenarnya ia telah diterima masih duduk disemester 7.
Hawani berhasil menyelesaikan kuliah selama 3,5 tahun dan menjadi pemuncak dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,65. Hawani adalah mahasiswa Prodi Agribisnis Faperta.
Sejak kuliah ia telah mendapatkan beasiswa di semester dua. Hawani sangat pandai membagi waktu antara kuliah, organisasi dan bekerja. Prinsip ini telah dijadikannya sebagai tips agar menjadi pemuncak pada wisuda.
“Selain itu diawal kuliah kami berteman 6 orang, sejak awal sudah berjanji dan berlomba-lomba menjadi pemuncak. Alhamdulillah akhirnya saya bisa pemuncak, maka keberhasilan ini dapat membanggakan orang tua yang mendoakan dari jauh kampung,” kata Hawani yang mengaku orang tuanya berada di Sumatera Utara. (wid)


