Pekanbaru (Nadariau.com) – Aliansi Mahasiswa Riau Bersatu (AMRB) menggelar aksi demo di depan Mapolda Riau, Selasa (26/03/2019).
Dalam aksinya, mahasiswa meminta Kapolda usut tuntas kasus penyalahgunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016, sebesar Rp32,6 miliar dan tahun 2017 sebesar Rp49 miliar.
“Kami meminta Kapolda Riau memeriksa Kepala BPKAD, Sekda dan pejabat terkait. Karena diduga penyalahgunaan DAK tersebut dilakukan secara berjemaah,” kata Korlap aksi Zulkifli.
Selanjutnya, mahasiswa meminta Kapolda Riau untuk meriksa kepala pejabat terkait. Karena penggunaan DAK tidak digunakann tepat sasaran.
Namun DAK digunakan untuk membayar kegiatan yang dibebani APBD. Sebaliknya, dana yang dibebani oleh DAK dibayarkan menggunakan APBD tahun berikutnya.
Artinya mahasiswa menduga LPJ yang dibuat Pemkab Bengkalis untuk kegiatan yang bersumber dari DAK tahun tersebut fiktif. Karena kegiatan yang dibayarkan melalui DAK tersebut dibayarkan oleh APBD tahun berikutnya.
Selanjutnya aksi meminta Kapolda Riau untuk memeriksa Kepala BPKAD dan Sekda saat itu. Karena sudah menyalahgunakan jabatannya dalam mengelola keuangan yang di transfer pemerintah pusat.
“Dan hal ini berpontsi membuat keuangan daerah Bengkalis mengalami devisit serta berpotensi merugikan keuangan negara,” tuntut mahasiswa.
Sementara penyampaian aksi AMRB diterima oleh AKP Suwarno selaku perwakilan dari Polda Riau. Ia mengucapkan terimakasih atas laporan mahasiswa tersebut.
“Terkait laporan ini kami akan menindaklanjutinya. Sementara kasusnya akan dikawal oleh Polda Riau sampai kasus tersebut diketahui titik terangnya,” kata AKP Suwarno. (son)
