Pekanbaru (Nadariau.com) – Terkait ada ancaman demo besar besaran dari para guru, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru M Noer menyatakan pemerintah kota akan menyiapkan sanksi tegas bagi guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN atau PNS) yang turun ke jalan pada Senin depan.
“Ada aturan hukumnya, guru kan PNS, tentu ada aturan yang mengatur tentang kedisiplinan,” tegasnya, Jumat (8/3/2019).
Disampaikan M Noer, batalnya audiensi dengan perwakilan guru tersebut bukan salah pemerintah kota. Akan tetapi, para guru tidak menepati kesepakatan awal untuk mengirim perwakilan guna mediasi.
Yang mana, dari 12 perwakilan yang diminta pemko, guru yang datang malah berjumlah 43 orang.
“Kalau ramai-ramai, yang ada emosional nanti,” ucapnya.
Sebelumnya ribuan guru yang tergabung dalam Forum Guru Sertifikasi se-Kota Pekanbaru, Senin (11/3/2019) mendatang mengancam bakal melakukan aksi demo susulan.
Demo ini bertujuan untuk menuntut dilakukannya revisi terhadap peraturan walikota No.7 tahun 2019 tentang penghapusan tunjangan penghasilan bagi guru sertifikasi pada tahun ini.
“Kami akan urus izin ke Polresta. Tidak ada pertemuan ulang, kami akan melakukan aksi, kami akan turun Senin depan,” tegas Zulniswarti, salah satu guru SMP usai batal menggelar pertemuan dengna pemerintah kota di ruang rapat kantor Walikota Pekanbaru.
Tak hanya turun ke jalan, Zulniswarti menyatakan jika ribuan guru sertifikasi di Pekanbaru juga bakal melakukan aksi mogok mengajar jika tuntutan mereka tidak diakomodir pemerintah kota.
“Kalau tidak dikabulkan, kami akan mogok,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal melarang guru sertifikasi se Pekanbaru melanjutkan demo susulan guna menuntut pembayaran tunjangan daerah yang ditidakan pemerintah kota pada tahun ini.
Jamal menyebut, aksi demo yang dilakukan ribuan guru yang tergabung dalam Forum Guru Sertifikasi tak hanya mengganggu kelancaran arus lalu lintas tapi juga membuat proses pendidikan di sekolah menjadi terlantar.
“Untuk itu kita himbau janganlah demo-demo, karena anak-anak akan terlantar. Sementara aksi turun ke jalan oleh para guru bukanlah solusi untuk menyelesaikan persoalan,” kata Jamal. (ind)