Laporan wartawan nadariau.com;
Dikha Wiranata
Kampar, – Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda) Riau, Rakhman Hariyadi menekankan agar ulama dan tokoh masyarakat tidak terlibat dan ikut-ikutan dalam menyebar hoax.
Imbauan tersebut disampaikan saat kunjungan di Lantai III, Gedung Kantor Bupati Kampar, Komplek Perkantoran Pemerintah Daerah Kampar, Senin (7/1/2019).
Ia khawatir akan banyaknya adu domba yang sangat berpotensi memecah belah bangsa.
Padahal adu domba tersebut muncul untuk kepentingan segelintir kelompok saja, kata Marsma TNI Rakhman Hariyadi (red) yang pernah menjabat sebagai Dir D Bais TNI itu.
“Negara kita sedang memasuki tahun politik. Ada banyak isu yang beredar, isu perpecahan minoritas dan mayoritas, isu kriminalisasi terhadap ulama, isu perpecahan umat islam, isu meningkatnya paham radikalisme,” sebutnya.
Radikalisme ini sebenarnya tidak hanya ada di dalam Islam, agama lain juga punya paham radikalisme.
Kebetulan di Indonesia yang mayoritas itu hanya Islam, makanya Islam yang jadi sasaran isu tentang radikalisme dan terorisme, ungkapnya dihadapan Dir Lantas Polda Riau, Kabid Dokkes Polda Riau, Kapolres Kampar, Kajari, ulama, tokoh masyarakat (Paguyuban Suku Jawa, Batak, Minang, Nias, Sulawesi, Melayu, Kampar) yang hadir.
Jangan saling menghujat, Tuturnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto, S.H menerima imbauan tersebut dengan senang hati.
Catur turut mengajak para ulama, tokoh masyarakat, pemuda serta ormas untuk bersatu menghadapi tahun politik ini agar tetap dalam persatuan dan kesatuan.
“Mari kita bersatu padu dalam kebersamaan dan keberagaman, optimis menghadapi masa depan, bersama melaksanakan pembangunan agar ditahun politik ini dapat kita lewati dengan baik tanpa adanya perselisihan atau perpecahan mari kita bersatu membangun Kampar kedepannya,” tutupnya.


