Sabtu, Desember 13, 2025
BerandaHeadlineBPJS Kesehatan Undang FKTP Workshop

BPJS Kesehatan Undang FKTP Workshop

Pekanbaru (Nadariau.com) – BPJS Kesehatan mengundang seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di seluruh wilayah kerja Kantor Cabang Pekanbaru dalam acara Workshop Peningkatan Kompetensi Dokter FKTP di Gedung Graha Pena, Kamis (18/10/2018).

Dihadiri lebih dari 180 peserta, kegiatan ini mengusung sub tema Penatalaksanaan Penyakit Hipertensi dan Diabetes Mellitus.

Selain sudah merupakan program rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Bidang Penjaminan Manfaat Primer (PMP) BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, kegiatan ini juga bermaksud untuk meningkatkan hubungan kemitraan dengan setiap pemangku kepentingan yang hadir.

Kegiatan ini juga diharapkan mampu mempererat hubungan rekan sejawat, berbagi dan saling sharing dengan para senior.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, Rahmad Asri Ritonga dalam sambutannya menyampaikan bahwa peran serta FKTP sangatlah penting dalam program jaminan kesehatan nasional-kartu Indonesia sehat (JKN-KIS) ini.

FKTP adalah gatekeeper sebelum seorang pasien/peserta itu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL).

“FKTP-nya lah sebagai gatekeeper dalam pelaksanaan JKN-KIS ini. BPJS Kesehatan pun tak dapat berdiri sendiri tanpa kerja bersama dari pemangku kepentingan. Ia-nya membutuhkan perhatian dari berbagai pihak, terutama Pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah sebagai regulator” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, pria yang akrab disapa Asri ini sekaligus membuka kegiatan workshop ini.

Ada dua sesi materi yang disampaikan, yakni Penatalaksanaan Penyakit Hipertensi yang disampaikan oleh dokter Ligat Pribadi Sembiring dan Penatalaksanaan Penyakit Diabetes Mellitus oleh dokter Asrizal.

Dalam paparannya dokter Ligat menyampaikan bahwa Hipertensi masuk salah satu penyakit katastropik yang juga banyak menghabiskan biaya besar dalam perawatannya.

Hipertensi dalam kondisi usia tua, cenderung pula menyebabkan dementia. Selain itu juga potensi terhadap heart failure, stroke, hingga retinopathy.

Dokter Asrizal berkesempatan menyampaikan paparan terkait Diabetes Mellitus. Penyakit ini juga masuk dalam kategori katastropik yang juga banyak menghabiskan biaya.

Penyakit yang biasa disebut DM ini butuh komitmen yang tak hanya dari dokter penanggung jawab melainkan dari pasien sendiri.

Dalam kesempatan yang sama seraya sambil menjawab pertanyaan peserta yang hadir, Asrizal menyarankan untuk mengikutsertakan pasien ke perkumpulan edukator diabetes Indonesia (PEDI).

“PEDI itu juga mitra kita. Karena mereka dapat memberikan edukasi dan pemahaman kepada anggotanya betapa pentingnya mengontrol DM, tutup Asrizal,” ujar Asrizal. (ind)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer