Rohul (Nadariau.com) – Bursa Inovasi Desa (BID) tahun 2018 yang dilaksanakan di Convention Center Masjid Agung Islamic Center (MAIC) menjadi ajang kreatifitas bagi ratusan desa yang tersebar di 16 Kecamatan se Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
Dalam ajang yang ditaja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Rohul, masing-masing desa menampilkan inovasi yang mereka buat seperti produk makanan, kerajinan tangan bahkan ada mesin penabur benih tanaman sayur mayur dengan nama Sederbet M2.
Mesin Sederbet M2 ini sendiri merupakan hasil inovasi Pemerintah Desa Pematang Tebih, Kecamatan Ujung Batu, dan baru 2 kali produksi.
Rencananya, mesin ini akan ditampilkan pada ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pekan Inovasi Desa dan Kelurahan Nasional di Bali.
Kepala DPMPD Riau Drs H Syarifuddin AR menjelaskan tujuan dilaksanakan BID di Rohul adalah untuk membuka cakrawala baru bagi Pemerintah Desa agar menggunakan anggaran desa untuk membuat inovasi diluar infrastruktur.
“Seperti yang kita lihat hari ini, masing-masing desa sudah menampilkan kreatifitas dan inovasi, ada produk makanan, kerajinan tangan dan alat. Dengan kegiatan ini juga shering informasi untuk menambah nilai lebih pada produk,” kata Syarifuddin didampingi Asisten II Sekdakab Rohul, M Ruslan MSi dan Plt Kepala DPMPD H Irfan Ridho, Kamis (11/10/2018).
Starifuddin menerangkan, Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal melalui P3MD Provinsi akan membina produk-produk unggulan, sehingga bisa dipamerkan pada ajang berskala nasional.
“Sekarang ini tampilan produk masih menjadi kekurangan. Nah dengan adanya pembinaan dan penilaian akan menciptakan produk-produk yang menarik minat masyarakat luas agar membeli,” ujarnya.
Senada disampaikan Asisten II Sekdakab Rohul, M Ruslan MSi melihat peningkatan potensi yang dikembangkan desa di deerah tersebut.
Tapi, Bupati Rohul H Sukiman minta agar intansi terkait memberi ruang lebih bagi desa untuk mengembangkan inovasinya, sehingga desa bisa mencapai desa mandiri.
“Potensi yang belum tergali hendaknya bisa dikembangkan baik produk potensi tanaman, wisata alam seperti yang sudah dilakukan di Kecamatan Rambah. Harapan kita desa lain bisa mengembangkan itu, sehingga desa bisa maju, pendapatan masyarakat bisa meningkat,” kata Ruslan. (advetorial)