Pekanbaru (Nadariau.com) – Wafadipi of World Change adalah sebuah tim yang digagas oleh dua mahasiswi UMRI Program Studi Hubungan Masyarakat (Humas).
Yaitu Wahyu Fitria dan Dita Pitriyani dalam rangka mengikuti ajang Rookie Stars 2018, yakni kampanye PR (Public Relations) yang diadakan oleh PR Indonesia tingkat nasional.
Dalam ajang ini, seluruh peserta PR Indonesia Rookie Stars Competition 2018 adalah Kompetisi kampanye Public Relations (PR) untuk mahasiswa Ilmu Komunikasi diseluruh Perguruan Tinggi Indonesia.
Dari beberapa peserta yang mengikuti ajang ini, terdapat delapan tim yang lolos ke tahap 2.
Diantaranya Anagata – Universitas Padjajaran, Litera – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Samarata -Universitas Muhammadiyah Malang, TGR – London School Public Relations.
Kemudian Wafadipi – Universitas Muhammadiyah Riau, Y_Nots Team -Universitas Pancasila, Budak Minang – Universitas Telkom, Gesit – Universitas Sangga Buana.
Kedelapan tim tersebut nantinya akan terus bersaing dalam kampanye selama satu bulan untuk memberikan evaluasi terbaik dari proposal kampanye yang telah diajukan pada tahap pertama.
Masuk kedelapan besar dan menjadi satu-satunya perwakilan dari sumatera adalah salah satu kebanggaan tersendiri bagi kedua mahasiswi UMRI tersebut.
Untuk sampai pada tahap ini, Fitria mengaku telah melewati proses yang cukup panjang dan menegangkan. Karena pesaing berasal dari berbagai universitas se -Indonesia.
“Harapan kami kedepannya bisa lolos ke tahap selanjutnya, dan kami mohon doa dan dukungan terutama dari keluarga besar Universitas Muhammadiyah Riau,” kata Fitria.
Dalam ajang ini, Wafadipi Team mengasung konsep “Ayo membaca, menulis dan berbicara kreatif”.
Hal tersebut terkait profesi dari seorang Public relation dan bentuk keprihatinan mereka terhadap generasi muda saat ini.
Hampir keseluruhan, generasi muda indonesia memfokuskan diri untuk lebih mengikuti trend ketimbang mengembangkan kreativitas. Terlebih lagi dalam membaca, menulis dan berbicara kreatif sangat kurang sekali.
“Untuk itu kami canangkan kampanye ini, guna membangun jiwa generasi muda yang mengerti dan memahami betapa pentingnya membaca, menulis dan berbicara kreatif.
“Agar bisa membangun karakter yang intelek dan berwawasan luas serta bermanfaat untuk orang banyak,” harap Fitria. (pia)


