Gerindra Sebut Jokowi Bisa Mundur Kurs Rupiah Capai Rp 15.000

Foto ilustrasi

[divide]

Jakarta (Nadariau.com) –Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyebut Presiden RI Joko Widodo bisa saja mengumumkan untuk mundur apabila nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat menyentuh angka Rp15.000.

“Bahkan bisa jadi kita tidak pernah memikirkan kemungkinan-kemungkinan Kalau rupiah sampai Rp15.000 tiba-tiba pak Jokowi mengumumkan beliau mundur begitu,” ujar Ferry di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Jum’at (25/05/2018).

Sekarang nilai tukar rupiah berhasil ditutup menguat 0,53 persen atau 76 poin ke posisi Rp14.133 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan pasar spot pada Kamis (24/05). Namun, posisi rupiah di pasar spot rupanya berbanding terbalik dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI) atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).

Menurut data bank sentral nasional, rupiah hari ini melemah hingga ke posisi Rp14.205 per dolar AS atau turun 13 poin dari posisi kemarin, Rabu (23/05), di Rp14.192 per dolar AS.

Merujuk pada hal itu, Ferry khawatir rupiah terus melemah ke level Rp15 ribu per US$1 cukup terbuka. Pelemahan dari nilai tukar rupiah di level Rp14.000 ke Rp15.000 ini menurutnya terhitung lebih cepat dibanding saat rupiah melemah dari Rp13.000 ke Rp14.000.

“Saya tadi lihat sudah Rp14.000 kok waktunya lebih cepat dari waktu Rp 13.000 ke Rp14.000,” kata Ferry.

Melihat kondisi seperti ini, Ferry menyatakan pimpinan partai politik perlu melihat kemungkinan bahwa bisa terjadi pergeseran kekuasaan sebelum pemilihan umum di 2019 mendatang.

“Ini masalah saya menyampaikan supaya tokoh politik jangan hanya ngomonginnya 2019, karena bisa saja yang terjadi sesuatu yang kemungkinan bisa terjadi sebelum 2019 gitu,” terang dia.

Lihat juga: Puji THR PNS, SBY Minta Jokowi Pikirkan Nasib Rakyat Miskin

Selain itu Ferry mengimbau kepada para tokoh politik seperti Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnopoetri dan seluruh pimpinan parpol perlu berbicara mengenai krisis ekonomi disamping pemilu 2019 mendatang.

Pasalnya menurut dia sejumlah pengamat ekonomi seperti Fuad Bawazier dan Rizal Ramli menilai Indonesia tengah memasuki fase krisis ekonomi.

“Ini krisis ekonomi, saya beranikan ngomong ini menjelang krisis ekonomi pak Fuad Bawazier pak Rizal Ramli yang menjadi sebagian referensi kita ini sudah mengatakan situasinya bahaya,” pungkas dia. (nrc)