[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”][divide]
Pekanbaru (Nadariau.com) – Titik api di Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kepulauan Meranti terbanyak di Provinsi Riau.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Kamis (15/02/2018) di Provinsi Riau ada terpantau sebanyak 15 hotspot atau titik panas. 10 di antaranya dipercaya titik api.
15 hotspot tersebut terpantau di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 5 titik, Pelalawan 5 titik, Bengkalis 2, Dumai 1, Siak 1, dan 1 titik di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Dengan level confidence atau tingkat kepercayaan di atas 50 persen.
Untuk 10 hotspot yang dipercaya titik api, 5 titik terpantau di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, 4 titik di wilayah Kabupaten Pelalawan, dan 1 titik di Bengkalis.
“10 hotspot yang dipercaya titik api ini berada di level confidence di atas 70 persen,” kata Kepala BMKG stasiun Pekanbaru Sukisno.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan secepatnya menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dorongan penetapan status siaga karhutla itu mengingat Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah penyumbang titik panas terbanyak di Riau yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Riau Edwar Sanger mengaku sudah sampaikan ke pemerintah setempat. Mereka segera melakukan rapat untuk penetapan status siaga darurat tersebut.
Dengan penetapan status siaga darurat karhutla oleh Pemkab Pelalawan, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau segera menetapkan status siaga darurat untuk tingkat provinsi.
“Karena untuk penetapan status siaga darurat ini, minimal harus ada dua kabupaten/kota di Riau yang berstatus siaga. Sementara saat ini baru satu kabupaten, yakni Inhil, makanya kita dorong Pelalawan menetapkan status yang sama,” kata Edwar. (mkl)