Kampar (Nadariau.com) – Proyek pekerjaan Ruang Kelas Baru (RKB) di daerah kampar diduga ada penyelewengan dana anggaran,hampir semua merata terbengkalai,contohnya ada beberapa sekolah diantaranya SD Negri 0017 Pandau Jaya,serta SD Negeri 004 Teratak Buluh , sebagaimana telah di beritakan sebelumnya.
Adapun temuan dilapangan dari hasil investigasi (Lembaga Swadaya Masyarakat) Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) didampingi oleh Wartawan,ternyata banyak bangunan ruang kelas baru belum terselesaikan atau terbengkalai, padahal pelaksaan bangunan ini mengunakan anggaran tahun 2017.
“Afrizon sebagai ketua DPD PMPRI Provinsi Riau,mengatakan memang ini perbuatan yang sangat kurang terpuji sekali,dana semestinya untuk pendidikan mengapa disalah gunakan untuk kepentingan individu seorang oknum dinas terkait dalam pelaksanaan proyek Ruang Kelas Baru (RKB) ini”ucap Afrizon (18/01/2018).
Kami sebagai kontrol sosial dari masyarakat mencoba untuk menemui kepala sekolah SD Negri 017 Pandau Jaya Mariyani,serta berusaha untuk mempertanyakan tentang persoalan mengapa dua bangunan kelas baru ini terbengkalai.
“Mariyani sebagai kepala sekolah ketika dipertanyakan tentang persoalan ini menjawab,kami tidak tahu menahu tentang bangunan yang baru ini.karna proyek ini di pegang oleh PPTK (Disdikpora) Kampar Jasman,alangkah bagusnya persoalan ini ditanyakan saja ke beliau”.
Setelah mendapat jawaban dari kepala sekolah SD Negri 017 Pandau Jaya Mariyani,LSM PMPRI berusaha untuk menemui PPTK (Disdikpora) Kampar. (Ari)
“Ketika LSM PMPRI beserta wartawan sudah berada di depan ruangan PPTK (Disdikpora) Kampar,ternyata ruangan kerja beliau di gembok dari luar,saat ditanyakankan kepada pegawai yang lain,mulai dari hari jum’at hinga hari ini beliau tidak ada masuk kantor”.
Sepertinya ini diduga ada indikasi permainan penyelewengan dana pembangunan untuk Ruang Kelas Baru,oleh PPTK (Disdikpora) dan kontraktor pemenang tender beserta kepala sekolah.
Diminta kepada Kepala Dinas (Disdikpora) serta Bupati Kampar agar kiranya dapat meninjau dan menindak lanjuti temuan dari LSM PMPRI dan wartawan dilapangan.(Jim)


