Rabu, Desember 11, 2024
BerandaRegionalDumaiPWI Riau Publikasikan Secara Besar-besaran Potensi Dumai

PWI Riau Publikasikan Secara Besar-besaran Potensi Dumai

Dumai (nadariau.com) – Salah satu agenda rangkaian Hari Pers Nasional dan HUT Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-71 tahun 2017 adalah Safari Jurnalistik. Kegiatan ini sebagai wujud dari PWI Riau untuk mempublikasikan secara besar-besaran potensi yang ada di kota maupun kabupaten yang menjadi puncak pelaksanaan perayaan HPN.

”Jadi setiap kita melaksanakan kegiatan di berbagai daerah yaitu di Pelalawan, Rokan Hilir (Rohil) dan Bengkalis, Indragiri Hilir (Inhil) dan Kuansing. Itu semua sudah kita laksanakan safari jurnalistik. Karena kita memang ingin memberikan makna, bahwa HPN bukan hanya kegiatan seremonial saja. Tapi juga merupakan momentum bagi kita untuk menumbuhkembangkan segala potensi yang ada di daerah,” papar Wakil Ketua PWI Riau Bidang Advokasi, Satria Utama Batubara saat menyampaikan sambutan pada acara ramah tamah bersama Walikota Dumai Zulkifli AS bersama rombongan Safari Jurnalistik 2017 di aula Balaikota Dumai, Sabtu (15/04/2017).

Karena itulah, sebut Satria, PWI Riau di masa kepemimpinan H Dheni Kurnia sudah menggelar kegiatan HPN di berbagai daerah. Untuk itu, ada daerah harus punya rasa memiliki organisasi itu, tidak hanya sesama insan pers tapi masyarakat. Karena itu, PWI juga milik masyarakat dan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat.

”Karena itu kami melaksanakannya di berbagai kabupaten/kota,” tutur Satria seraya melaporkan yang ikut dalam kegiatan safari jurnalistik tahun 2017 ini sebanyak 47 orang. Dari sisi komposisinya, peserta safari jurnalistik ini sangat lengkap. Ada wartawan media cetak harian, mingguan, online dan televisi.
Bahkan televisi nasional juga ada yang diikutsertakan yakni dari TVOne, MNC Grup dan Trans untuk melihat langsung Kota Dumai memang sudah akrab bagi insan pers. Apalagi Kota Dumai termasuk salah satu kota penting di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau. Namun sebagian belum pernah melihat langsung geliat perkembangan Kota Dumai ini sejak beberapa tahun terakhir yang luar biasa. Dan sebagian lagi hanya mendengar di Kota Dumai ini ada Kawasan Industri Dumai (KID), tapi belum pernah menginjakkan kaki kedalamnya. Bahkan sebagian lagi pernah mendengar sekarang ada ekowisata mangrove di Dumai dan juga belum menginjakkan kakinya di kawasan ini.

”Karena itu melalui kegiatan Safari Jurnalistik 2017 ini, PWI Riau mengajak kawan-kawan media untuk melihat secara langsung,” ujar Satria.

Selain memberikan, kata Satria, bahwa peran pers salah satunya adalah memberikan kontrol sosial lewat tulisan atau pemberitaan yang ditertibkan. Dan lewat tulisan atau pemberitaan yang disajikan tentunya memberikan kritikan yang sifatnya membangun. Kritik yang dapat memberikan pembenahan kedepan nantinya. Selain itu juga, tentu saja sebagai sarana mensosialisasikan potensi yang ada ke seluruh penjuru tanah air bahkan kalau perlu dunia internasional.  Apalagi sekarang sudah ada media online yang memiliki jangkauan yang sangat luas.

”Jadi saya mohon sebagai pimpinan rombongan kali ini, apa yang kita buat tentang berita-berita Dumai kalau bisa dishare sebanyak mungkin ke media sosial. Jadi tidak hanya dibuat di media onlinenya saja, tapi kita buat hastagenya sebanyak-banyaknya tentang Kota Dumai. Hastage Safari Jurnalistik Dumai misalnya. Atau kalau perlu buat hastage slogan Kota Dumai saat ini yakni Makmur Dumai dan Madani. Jadi kalau bisa kita coba menjadikan Dumai ini trending topik di media sosial. Sehingga Kota Dumai menjadi sorotan di nasional. Itu harapan saya sebagai pengurus PWI Riau. Dengan begitu, beritanya nanti gaungnya bisa bergema kemana-mana,” papar Satria seraya mengucapkan terima kasih kepada Walikota Dumai yang dengan tangan terbuka sudah menerima dan menjamu rombongan Safari Jurnalistik sembari bersilaturahim.

”Dan ini menjadi suatu hal yang luar biasa dan menjadi semacam hutang budi kita kepada Pak Walikota Dumai Zulkifli AS untuk sama-sama memberikan dukungan menjadikan Kota Dumai ke arah yang lebih baik,” ujar Satria.

Pada kesempatan yang sama, Walikota Dumai Zulkifli AS menyambut baik kedatangan rombongan Safari Jurnalistik ke Kota Dumai ini. Dan ini menjadi suatu kehormatan bagi Pemerintah Kota (Pemko) Dumai. Karena dalam waktu tak lama lagi, Kota Dumai akan memperingati hari jadinya ke-18, tepatnya pada tanggal 27 April 2017 mendatang.

”Kehadiran rombongan Safari Jurnalistik ke Dumai ini menjadi suatu kehormatan bagi kami. Karena Dumai sebentar lagi akan memperingati jadinya ke-18,” sebut Walikota Dumai yang akrab disapa Zul AS ini.

Zul AS menjelaskan, Dumai ini suatu kota yang dulunya merupakan kota administratif dari tahun 1979 sampai 1999. Jadi 20 tahun kota administratifnya. Setelah reformasi baru menjadi kota. Dulunya, Kota Dumai bahagian dari Kabupaten Bengkalis yang luas wilayahnya secara undang-undang 1.760 kilometer. Tapi setelah diukur ulang menjadi lebih kurang 2 ribu kilometer dengan panjang pantai dari timur ke barat lebih kurang 135 kilometer.

”Jadi nanti kalau sudah ada Jalan Tol Dumai-Pekanbaru, cuma 129 kilometer,” sebut Zul AS seraya menyebutkan, struktur Pemerintahan Kota Dumai terdiri dari 7 kecamatan dengan 33 kelurahan.

”Nanti mungkin juga akan ada pemekaran. Sehingga nanti kami akan melakukan seminar soal pemekaran wilayah ini. Sebab berdasarkan undang-undang, tidak hanya kota dan kelurahan saja yang boleh pemekaran, tapi desa juga bisa dimekarkan. Karena itu, perguruan tinggi kita mintakan untuk melakukan seminar, apa Dumai ini layak tidak untuk dijadikan beberapa desa terutama yang ada di daerah perbatasan seperti Kecamatan Pinang Kampai, Bukit Kapur dan Sungai Sembilan. Sehingga Dumai nantinya bisa lengkap, karena ada lurah dan ada kepala desa,” jelas Zul AS.

Disamping itu, beber Zul AS, saat ini Dumai memiliki 537 RT. Sedangkan RW tidak ada. Dengan struktur pemerintah ini, penduduk Kota Dumai saat ini hampir berjumlah hampir sekitar 300 ribu dengan penduduk yang heterogen.

”Di Dumai ini ada namanya Lembaga Kerukunan Masyarakat Dumai yang terhimpun 16 suku di dalamnya. Dari 16 suku ini, 4 suku yang besar jumlahnya yakni Melayu, Jawa, Batak dan Minang. Sementara yang lainnya sekitar 5 hingga 10 persen. Itu sekilah pintas topografi Kota Dumai,” beber Zul AS.(ron)

Sebelumnya
Berikutnya
Pekanbaru (nadariau.com) – Kehadiran Yayasan Ananda Junior di Perumahan Oce Regency Blok B2, Jalan Perumahan Griya Universitas Riau (UR), Garuda Sakti Kilometer 2, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Provinsi Riau sangat membantu pendidikan anak-anak di daerah tersebut. Kenapa tidak? karena yayasan ini menyelenggarakan program pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta Tempat Penitipan Anak (TPA). ”TK, PAUD dan TPA kami siap mendidik anak usia dini menjadi kepribadian berakhlak kharimah (mulia) dan cerdas melalui konsep pendidikan berlandaskan Al Quran dan Sunnah,” tutur Kepala TK-PAUD Ananda Junior, Mega Aprilliana AMa saat ditemui nadariau.com di kantornya, Senin (17/04/2017). Sesuai dengan visinya, papar ibu satu anak pemilik hobby travelling ini, TK-PAUD dan TPA Ananda Junior ingin menjadi salah satu lembaga pendidikan yang tepat untuk menjadikan anak-anak menjadi kepribadian yang jujur dan punya pengetahuan sejak usia dini. Selain itu, siap menjadi salah satu sekolah unggulan untuk anak usia dini di Pekanbaru. ”Karena itu, daftarkan segera putra-putri anda di TK-PAUD dan TPA Ananda Junior dan dapatkan gratis tas cantik+tempat makan+Asuransi kecelakaan selama satu tahun,” sebut wanita kelahian Air Molek 27 April 2017. Mega menyebutkan, Untuk penerimaan murid baru sesuai prosedur dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru yakni sekitar bulan Mei 2017 mendatang. Namun, kalau ada yang datang untuk mendaftarkan anaknya tetap akan diterima. Itupun diinisiasi sebagai titipan, karena tidak boleh melakukan penerimaan murid baru. ”Untuk penerimaan yang pasti sekitar bulan Mei 2017,” tutur Mega didampingi Kepala TPA Ananda Junior, Wirdayani. Mengenai jumlah murid yang akan diterima pada tahun ajaran 2017/2018 nanti, sebut Mega, ditargetkan hanya 30 orang murid saja dengan jumlah 3 lokal. Tapi jika lebih di atas itu jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di TK-PAUD Ananda Junior nantinya. ”Untuk tahun ajaran 2016/2017 kemarin, jumlah murid yang kita terima sekitar 20 murid yang terdiri dari 15 TK B dan sisanya TK A. Dan Insya Allah pada 23 Mei 2017 nanti kita meluluskan murid angkatan pertama. Kegiatan perpisahannya direncanakan akan diadakan di Taman Rekreasi Alam Mayang,” katanya seraya menyebutkan, jumlah murid TK-PAUD Ananda Junior kalau digabungkan dengan TPA ada sekitar 40. Semua peserta didik merupakan anak-anak warga yang ada di sekitar TK-PAUD dan TPA Ananda Junior. ”Anak-anak kita semuanya berdomisili di sekitar lingkungan TK-PAUD dan TPA Ananda Junior, yakni di Perumahan Griya Unri dan bahkan sampai ke Jalan Melati. Sedangkan yang paling ada di kilometer 4,” ujar Mega. Sedangkan mengenai sistem belajar mengajar di TK-PAUD, jelas Mega, metode pengajaran menerapkan Stimus Response Learning (SRL). Dengan metode ini diharapkan siswa mampu menerapkan observasi dan evaluasi pembelajaran. Tentunya metode ini pengacu pada standar kompetensi yang ditetapkan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) atau kurikulum nasional serta kurikulum lokal dirancang oleh sekolah yang berbasis keislaman, alam dan kearifan lokal. ”Proses belajar mengajar di TK-PAUD menerapkan sistem learning yang disesuaikan dengan peraturan pemerintah. Dimana kurikulum yang kita terapkan yakni K13. Dimana lebih mengarah kepada karakter anak,” terang Mega seraya menyebutkan, prinsip yang diterapkan TK-PAUD dan TPA Ananda Junior kepada orangtua murid adalah dari guru ke orangtua ke guru dan dari guru ke orangtua. ”Karena itu, respon atau tanggapan orangtua terhadap TK-PAUD dan TPA Ananda Junior sampai saat ini sangat baik sekali. Itu dikarenakan komunikasi kita dengan orangtua sangat baik,” katanya sembari mengungkapkan, prestasi yang pernah diraih murid-murid TK-PAUD Ananda Junior antara lain meraih juara 2 lomba putri memasukkan bola dalam keranjang dan juara 3 menyepak bola ke dalam keranjang. Lomba itu dalam rangka hari guru beberapa waktu lalu. ”Kita di TK-PAUD Ananda Junior tidak terlalu memaksa anak untuk ikut ini atau itu. Karena kita ingin mengasah anak-anak ini terlebih dahulu,” katanya. Mega juga memaparkan, standarisasi untuk murid TK yang diterapkan di antaranya membaca buku jilid dan Iqra’, menulis, seni kreatifitas, belajar sholat berjamaah, penghafalan surat-surat pendek, doa sehari-hari dan hadits. Sedangkan kegiatan bulanan antara lain santunan anak yatim, check kesehatan, manasik haji, berkebun di sekolah, berenang, outbond, satlantas (RSDC), pemadam kebakaran, pawai dan shooting RTV. ”Keunggulannya, anak tetap terjaga ketika terlambat dijemput orangtua, salah satu taman kanak-kanak yang langsung ada Tempat Penitipan Anak (TPA) serta anak-anak diajarkan sholat berjamaah setiap Jumat,” jelas Mega sembari memaparkan standar kelulusan yakni anak mampu mengenal huruf dan angka, anak mampu bekerjasama dengan baik dan anak mampu membaca buku jilid dan Iqra’. Keunggulannya anak mampu beradaptasi, pintar, sopan dan mandiri ”Target kita yakni mewujudkan sikap kebersamaan antara bunda dan anaknya, bunda dan orangtuanya,” katanya. Sedangkan fasilitas yang ada di TK-PAUD dan TPA Ananda Junior, ungkap Mega, ruang full AC, TV Education dan area bermain anak. Nah tunggu apalagi, segera daftarkan anak ke alamat Jalan Perumahan Griya UNRI, Perumahan Oce Regency Blok B2, Garuda Sakti Km 2, Pekanbaru. Atau untuk informasi detail, hubungi nomor : 0823 8888 1821.(ron)Didik Anak Usia Dini Jadi Kepribadian Mulia dan Cerdas
BERITA TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Berita Populer